KABARINDO, JAKARTA--Bos McLaren, Zak Brown memuji hasil balapan pebalap Indonesia, Sean Gelael bersama rekannya Marion Sato dan Darren Leung di ajang FIA WEC 6H Cota, Amerika. Para pebalap McLaren dengan bendera United Autosport nomor 95 ini meraih podium utama dalam balapan yang sulit karena hujan dan beberapa insiden.
"Menang di CoTA. Bangga melihat McLaren di atas podium balapan FIA WEC," ucap Brawon dalam akun instagramnya. Brawn mengucapkan selamat kepada Sean dan kawan-kawan dengan mention langsung ke IG para pebalap.
Tim United Autosport nomor 95 ini sebenarnya finis kedua dalam balapan, namun mereka akhirnya berhak mendapatkan podium utama, menggusur tim AF Corse nomor 54 yang mendapatkan penalti 5 detik.
“Alhamdulillah akhirnya kami mendapatkan podium pertama musim ini dan podium utama. Terima kasih untuk rekan saya yang sudah berjuang keras dan tim yang mempersiapkan mobil dengan sangat baik,” kata Sean, Brand Ambassador Pertamax Turbo, seusai balapan.
Bagi Sean kemenangan ini sebuah penantian panjang untuk mendapatkan apa yang seharusnya dia dan tim United Autosports 95 pantas meraihnya. Lone Star Le Mans menjadi balapan enam jam yang mendebarkan bagi Sean, Marino Sato, dan Darren Leung karena nyaris sepanjang lomba hujan terus mengguyur dan bahkan race sempat dihentikan.
Balapan di Circuit of The Americas (COTA) yang merupakan putaran enam FIA WEC (World Endurance Championship) dan digelar pada Minggu (7/9) atau Senin dini hari WIB itu mesti dipandu oleh Safety Car (SC). Hujan yang tak berhenti membuat SC berada di trek selama hampir satu jam sebelum akhirnya Race Director WEC, Eduardo Freitas memutuskan untuk menghentikan sementara (red flag).
Menariknya, Darren yang menjadi pebalap pertama United Autosports dan start dari P3 malah ada di P1 saat red flag. Itu disebabkan dua pebalap di atasnya memilih untuk masuk pit selama SC ada di trek. Memanfaatkan bahan bakar yang bisa dihemat, Darren pun sekaligus menghabiskan jatah menyetirnya setelah balapan dilanjutkan.
Taktik itu menolong Sean dan Marino. Sean berhasil mempertahankan posisi lomba di tiga besar di sepanjang dia menyetir, kecuali pada momen di mana ada pebalap yang memiliki strategi berbeda ada di depannya.
Yang paling menegangkan tentu saja ketika Marino menyetir. Dia mendapatkan posisi nyaman dari Sean, tergantung situasi lomba bisa di P2 atau P3. SC yang keluar berkalil-kali karena beragam insiden di lintasan yang senantiasa basah membuat posisi Sato juga tak nyaman. Kadang menjauh, tapi juga bisa mendekat lagi dengan pebalap di depan dan di belakangnya.
Akhirnya, sebuah perjudian diambil oleh Sato ketika dia meminta untuk menggunakan ban kering walau trek masih basah namun cenderung mengering. “Saya meminta ke tim dan berdiskusi lama di radio. Bahkan rasanya lebih terasa lama ngomong di radio ketimbang mengemudi. Pakai ban kering akan pelan di awal, namun nantinya akan cepat menjelang finis,” ujar Sato.
Dan benar saja. Sato sempat turun hingga ke P6 di awal pemakaian ban kering. Namun setelah itu dia bahkan menyusul beberapa pebalap sekaligus untuk langsung ada di P2! Dan posisi itu sebenarnya adalah hasil finis di atas trek.
Tak lama kemudian tim AF Corse 54 yang dikendarai David Rigon dengan Ferrari-nya terkena penalti 5 detik akibat pelanggaran di Tikungan 11 pada 7 menit sebelum finis. Insiden itu melibatkan mobil Ford milik tim Proton Competition 77, yang juga terkena hukuman.
Dan karena selisih antara Rigon dan Sato awalnya hanya 2,3 detik, dengan tambahan penalti itu membuat Sato berbalik unggul dan dianggap jadi pemenang. Rigon dan AF Corse 54 bahkan dianggap finis di P3, kalah dari Team WRT 46.
Bagi Sean, kemenangan bersama tim United Autosports 95 adalah yang kelima di WEC atau kedua di kelas LMGT3. Tahun 2022 dia menang tiga kali di Spa-Francorchamps (Belgia), Fuji (Jepang), dan Bahrain di kelas LMP2. Lalu pada 2024 di kelas LMGT3 Brand Ambassador Pertamax Turbo ini menang di Imola.