KABARINDO, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebanyak 66 kali gempa susulan terjadi hingga saat ini pasca gempa utama dengan kekuatan M6,4 dan diupdate M6,0 pada 30 Juni 2023 yang berpusat di Bantul DI Yogyakarta.
Dari 66 kejadian gempa susulan tersebut tercatat terjadi pada 30 Juni sebanyak 32 kali gempa, 1 Juli sebanyak 19 kali, 2 Juli sebanyak 6 kali, 3 Juli sebanyak 9 kali gempa.
“Tren penurunan aktivitas gempa susulan di Selatan DIY, pasca gempa M6,0. Semoga segera stabil dan aman kembali,” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dikutip dari laman media sosial pribadinya, Selasa (4/7/2023).
Sebelumnya, Daryono melaporkan pemicu gempa bumi dengan magnitudo update M6,0 di Bantul ini karena adanya tumbukan lempeng samudra indo-australia atau samudra hindia di bawah lempeng eurasia atau di bawah Pulau Jawa.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia,” katanya.
Sementara itu, gempa diprakirakan akan terus terjadi karena lempeng masih aktif. Bahkan, gempa itu dirasakan di sejumlah wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, bahkan hingga Bali.