KABARINDO, JAKARTA - Pixel 6 adalah salah satu ponsel terbaik yang pernah diproduksi Google, dan pasar tampaknya menghargai keberadaannya. Dalam laporan pendapatan Q4 2021 Alphabet , perusahaan memberikan komentar langka tentang penjualan perangkat kerasnya. Diolah dari Ars Technica, Kamis (3/2/2022).
CEO Sundar Pichai menyebut rekor penjualan triwulanan untuk ponsel Pixel. Secara teknis, pernyataannya mencakup Pixel 6 dan Pixel 5a yang lebih murah.
"Di Q4, kami menetapkan rekor penjualan triwulanan sepanjang waktu untuk Pixel. Ini terjadi terlepas dari lingkungan rantai pasokan yang sangat menantang. Tanggapan terhadap Pixel 6 dari pelanggan dan mitra operator kami sangat positif.," kata Pichai.
Google tidak pernah menawarkan angka tertentu pada penjualan Pixel, dan perusahaan tidak mengubah kebiasaan. Menurut IDC, jumlah pengiriman ponsel tertinggi Google terjadi pada 2019, tahun peluncuran seri Pixel a pertama kali.
Merela hanya mengirimkan 7 juta perangkat sepanjang tahun,dinilai perusahaan akan memeroleh hasil yang jauh lebih baik jika benar-benar mencoba menyebarkannya ke seluruh dunia. Distribusi piksel saat ini, disebut yang terburuk yang pernah ada, dengan Pixel 6 hanya tersedia di sembilan negara, dan Pixel 5a hanya dijual di dua negara.
Padahal, Ponsel Samsung atau Apple terjual di lebih 100 negara, dan keduanya menjual 200-300 juta ponsel per tahun. Laporan rantai pasokan awal dari Nikkei Asia mengatakan Google memiliki harapan tinggi untuk jajaran Pixel 6 dan telah meminta pemasok untuk menyiapkan 50% lebih banyak kapasitas produksi dibandingkan dengan tingkat pra-pandemi pada 2019.
Bahkan jumlah tersebut belum terasa cukup, karena Pixel 6 langsung terjual habis setelah diumumkan. Tidak sulit untuk melihat mengapa Pixel 6 mendapatkan respons baik. Smartphone ini, dianggap bisa diandalkan dengan desain yang tampan, perangkat keras kamera baru, dan harga lebih murah daripada para pesaing perangkat terbaru dari Samsung atau OnePlus.
Pixel 6 beredar dengan OS Android 12 baru dari Google, satu-satunya hal yang bikin kacau, ponsel itu terburu-buru diluncurkan akibatnya beberapa bug perangkat lunak terdeteksi oleh banyak pengguna. Foto: Ars Technica)
