Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Bali Cultural Guidebook Ajak Wisatawan Temukan Sisi Lain Bali

Bali Cultural Guidebook Ajak Wisatawan Temukan Sisi Lain Bali

Ekonomi & Bisnis | 2 jam yang lalu
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Bali Cultural Guidebook Ajak Wisatawan Temukan Sisi Lain Bali

Bali Cultural Guidebook Ajak Wisatawan Temukan Sisi Lain Bali

KABARINDO, SURABAYA Airbnb bekerja sama dengan UNESCO telah meluncurkan “Bali Cultural Guidebook” yang bertujuan merayakan dan melestarikan warisan budaya Bali yang unik, menyebarkan pariwisata ke daerah-daerah yang kurang dikenal dan mempromosikan pariwisata yang bertanggung jawab.

Acara peluncuran yang dilakukan di Jendela Bali, Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, tersebut merupakan kelanjutan dari program yang pertama kali diperkenalkan pada Desember 2024 untuk mengubah cara wisatawan menikmati perjalanan mereka di Bali melalui pengalaman budaya yang otentik.

Mich Goh, Director of Public Policy Airbnb, Asia Pasifik, mengatakan Airbnb percaya bahwa perjalanan menjadi makin bermakna ketika kita dapat menciptakan koneksi yang tulus, tidak hanya dengan tempat, tetapi juga dengan orang dan budayanya.

“Riset kami menunjukkan 90% wisatawan di Asia Pasifik mencari pengalaman budaya yang otentik. Melalui kemitraan dengan UNESCO, kami ingin membantu tamu semakin mendalami warisan kebudayaan Bali. Inisiatif ini juga bertujuan memberdayakan komunitas lokal melestarikan dan merayakan identitas budaya mereka. Kami berharap, ini akan menjadi masa depan pariwisata yang bertanggung jawab dan inklusif,” katanya.

Pada Agustus hingga Desember 2024, UNESCO melakukan pemetaan budaya yang mendokumentasikan kuliner lokal, seni dan kerajinan, tradisi yang hidup serta situs-situs bersejarah di lima kabupaten yaitu Tabanan, Gianyar, Bangli, Buleleng dan Badung. Temuan-temuan ini menjadi dasar dari Bali Cultural Guidebook dan menjadikannya sumber informasi yang dirancang untuk memperkaya pemahaman tuan rumah, menginspirasi wisatawan dan memperkuat pariwisata budaya di seluruh pulau,” ujarnya.

Bali adalah perwujudan hidup dari filosofi Tri Hita Karana, yang mengedepankan keharmonisan antara alam spiritual, manusia dan alam lingkungan. Program ini menghidupkan filosofi tersebut, menawarkan pemahaman yang lebih dalam kepada wisatawan tentang nilai-nilai budaya yang membentuk kehidupan sehari-hari masyarakat Bali.

“Warisan budaya itu tidak hanya dalam bentuk monumen, tetapi juga pada praktik kehidupan sehari-hari masyarakat. Program ini memastikan agar pariwisata justru memperlihatkan dan memperkuat budaya sehari-hari, bukan malah melemahkannya. Di saat yang bersamaan, para pemilik homestay dan wirausahawan berperan penting untuk melestarikan dan menceritakan warisan budaya mereka,” kata Moe Chiba, Culture Programme Specialist, UNESCO.

Topik utama dalam panduan ini mencakup:

Sistem Subak warisan dunia UNESCO

Pelajari tentang sistem irigasi kuno “Subak”, perwujudan keharmonisan Bali dengan alam dan masyarakatnya, mencerminkan filosofi Tri Hita Karana, dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan.

Pura sakral dan situs ikonik

Pura seperti Pura Ulun Danu Batur dan Pura Taman Ayun adalah pusat spiritual yang menghubungkan komunitas Bali dengan tradisi leluhur dan alam, serta menjaga kesinambungan budaya.

Panduan perjalanan yang bertanggung jawab

Kiat-kiat perjalanan bagi wisatawan ketika mengunjungi situs budaya yang sakral, termasuk etiket di pura dan adat istiadat masyarakat.

Hari-hari perayaan dan tradisi kuliner

Wisatawan diundang untuk merasakan tradisi Bali yang abadi, mulai dari perayaan Galungan dan Nyepi hingga hidangan lokal di antaranya sate lilit.

Kerajinan tradisional

Seni kerajinan Bali mulai dari kerajinan perak Celuk hingga anyaman bambu, mencerminkan warisan budaya pulau yang kaya. Buku panduan ini menampilkan nilai seni serta makna budaya di balik setiap kerajinan.

Dengan mengedepankan wawasan komunitas, Airbnb dan UNESCO hendak mempromosikan pariwisata di luar destinasi populer pada umumnya, menghormati budaya lokal dan menciptakan peluang ekonomi di daerah yang kurang dikenal.

“Pemetaan Budaya Bali ini adalah sarana yang sangat bermanfaat bagi kami sebagai tuan rumah. Ini bukan hanya tentang menyambut tamu di rumah kami, tetapi juga berbagi cerita, tradisi dan kebanggaan kami akan budaya Bali. Panduan ini membantu kami menjaga warisan leluhur tetap hidup sambil memberi wisatawan kesempatan untuk menemukan sisi lain dari Bali yang belum pernah mereka lihat,” kata Ngurah dan Ayu, tuan rumah Airbnb.

Menurut laporan terbaru Oxford Economics, Airbnb berkontribusi lebih dari Rp35 triliun terhadap perekonomian nasional Indonesia pada 2024. Di Bali sendiri, aktivitas Airbnb menyumbang Rp.17,5 triliun terhadap PDB, mendukung 112.900 lapangan kerja, dan menghasilkan upah senilai Rp.3,8 triliun.

Foto: istimewa


RELATED POST


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER