KABARINDO, Istanbul - Kantor berita Turki Anadolu melaporkan sedikitnya empat orang tewas dan 52 lainnya cedera setelah badai angin ekstrem melanda Turki pada Senin lalu (29/11) dan terus menimbulkan malapetaka di beberapa bagian negara itu hingga Selasa (30/11).
Empat korban tewas sedang berada di pusat komersial Turki di Istanbul, rumah bagi 16 juta orang, dan tiga dari yang terluka berada dalam kondisi serius. Pohon-pohon tumbang, banyak atap rumah tertiup angin, menara masjid roboh dan menara jam ikonik luluh lantak.
Seorang wanita tewas di distrik Esenyurt di kota itu, di mana angin kencang merobek sebagian atap dan meniupkannya ke dirinya dan anaknya. Anak itu selamat dengan luka-luka, menurut Anadolu.
Kantor gubernur Istanbul mengatakan tiga orang lainnya tewas di kota itu, termasuk seorang warga negara asing.
Menurut Direktorat Jenderal Meteorologi Turki, kecepatan angin mencapai 130 kilometer per jam di salah satu badai angin paling agresif di negara itu sepanjang sejarah. Turki sering mengalami angin barat daya yang dikenal sebagai angin Lodos, tetapi kecepatannya saat ini, bersama dengan kerusakan yang ditimbulkannya, tidak biasa terjadi di negara tersebut.
Lebih dari 30 pesawat dialihkan pada hari Senin meskipun sebagian besar dialihkan kembali ke Istanbul pada hari Selasa.
"Angin kencang di Istanbul terus berdampak negatif pada operasi kami. Semua tim kami bekerja keras untuk perjalanan yang aman dan nyaman bagi para tamu kami," kata Wakil Presiden Senior Hubungan Media Turkish Airlines Yahya Ustun.
Sepuluh kota telah menangguhkan kegiatan sekolah dan Istanbul telah melarang sepeda motor. Aktivitas maritim di sepanjang Selat Bosphorus juga ditutup untuk lalu lintas laut dua arah. *** (Foto: Anadolu Agency)
