B3S Filmmaker Goes to School Sambangi Pondok Pesantren di Bone, Siap Dihadiri Ribuan Santri
Surabaya, Kabarindo- Bincang-bincang Budaya Sinema (B3S) Filmmaker Goes to School menyambangi Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, atau kerap disebut AruPalakka Land yang juga dikenal sebagai Kota Santri pada Selasa – Jumat, 16 -19 September 2025.
Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari kunjungan B3S ke Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk berbincang-bincang dengan pelajar disabilitas di Denpasar, Sanur dan Gianyar di Bali serta ke Jogja, Bantul dan Gunungkidul.
Rencananya, kegiatan di Bone akan dihadiri 3.600 santri dari 5 Pondok Pesantren (Ponpes) dan Madrasah di Kajuara, Bone Utara, Uloe dan Bone Kota.
Yan Widjaya, Ketua Umum Yayasan Demi Film Indonesia (YDFI), yang menjadi mitra Dit. FMS Kemenbud RI sejak 2022, mengatakan B3S pada Rabu (17/9/2025) akan hadir di Ponpes Al-Ikhlas Ujung Bone Utara yang dipimpin Menteri Agama KH Nasaruddin Umar. Rencananya akan dihadiri 1.100 santri. Dilanjutkan kunjungan ke MA As’Adiyah Uloe dengan 150 Santri, Kemudian pada Rabu (18/9/2025), B3S akan mengunjungi Ponpes Darul Huffadh untuk berbincang dengan 1.000 santri. Terakhir ke Madrasah Hafizh Quran (MHQ) Tonra untuk berbincang dengan 1.200 santri dan 100 santri di MAN 1 Bone Kota.
Kegiatan kali ini mengusung tagline #Santrisiap bikinfilm, melalui ajang SanFFEST (Santri Film Festival) yang telah diluncurkan oleh Menteri Kebudayaan pada 7 September lalu. Santri diajak nonton film di bioskop, entah film religi atau berlatar pesantren, tidak hanya bioskop keliling dengan fokus di lingkungan pesantren.
Direktur Film, Musik dan Seni di Kemenbud RI, Dr. Syaifullah Agam, mengatakan kalangan pesantren dipercaya akan mampu melahirkan sutradara, penulis skenario atau pemain film dari 42 ribu santri seNusantara.
“Ini adalah potensi yang luar biasa untuk memajukan kebudayaan lingkungan santri jadi fokus Kementerian Kebudayaan dengan hadirnya SANFFest,” paparnya pada Selasa (16/9/2025) sebelum Talkshow di RRI Bone Watampone, Sulsel.
Ada dua narasumber sebagai pembicara yaitu aktor lokal yang menasional, Syaiful, pemeran Ambo Nai Sopir Andalan, serta Daeng Rodjak Petta Luang, aktor senior dan budayawan yang berdomisili di Kota Makassar.
Para santri akan mendapat sosialisasi tentang profesi-profesi yang memiliki kompetensi mulai dari penulisan skenario, penyutradaraan sampai bagaimana membuat film yang baik dan benar. Kedua narsum dengan bahasa Bugis dan gestur budaya lokal akan mengajak para santri melakukan simulasi akting serta makin mengenal apa itu film dan bikin film.
Sama seperti di kota-kota lain, kegiatan di Bone akan diakhiri dengan nonton bareng film remaja berjudul Cyber Bullying produksi PH DL Entertainment di bioskop Planet Sinema Bone.
Foto: istimewa