KABARINDO, HANGZHOU - Asian Games 2023 di Hangzhou yang diikuti kontingen Indonesia sudah berlangsung selama dua pekan dan tinggal menyisakan sebagian kecil pertandingan sebelum pesta olahraga yang tertunda setahun karena pandemi Covid-19 tersebut berakhir pada Minggu (8/10).
Bagi kontingen Indonesia, perjuangan yang sangat berat diperlukan demi mengumpulkan keping demi keping medali, termasuk dalam sejumlah pertandingan yang digelar pada Jumat.
Satu keping emas, satu keping perak, dan satu keping perunggu diperoleh kontingen Indonesia dalam pertandingan hari ini namun tambahan medali tersebut tidak cukup untuk memperbaiki peringkat Indonesia dalam klasemen perolehan medali.
Posisi Indonesia dalam klasemen medali pada Jumat hingga pukul 23.30 WIB berada di peringkat 13 yang tidak berubah sedikit pun dari sehari sebelumnya. Kontingen Merah Putih kini mengumpulkan 7 emas, 11 perak, dan 18 perunggu.
Dari sisi peringkat tersebut, posisi Indonesia belum aman untuk mencapai target peringkat 12 dan bahkan masih jauh dari target meraih 12 medali emas yang dicanangkan sebelumnya oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Di antara negara-negara Asia Tenggara, posisi Indonesia setingkat lebih baik dibanding negeri jiran Malaysia yang menempati peringkat 14 dengan perolehan 5 emas, 7 perak, dan 18 perunggu. Namun Indonesia jauh tertinggal di bawah Thailand yang menduduki peringkat 8 dengan perolehan 10 emas, 14 perak, dan 30 perunggu.
Tim tuan rumah China sudah jauh-jauh hari memastikan posisi puncak mereka tidak akan tergoyahkan dengan meraup 187 emas, 104 perak, dan 63 perunggu, diikuti Jepang dengan 47 emas, 57 perak, dan 65 perunggu, serta Korea Selatan dengan 36 emas, 49 perak, dan 84 perunggu.
Emas perahu naga
Satu-satunya medali emas bagi kontingen Merah Putih pada hari ini dipersembahkan oleh tim perahu naga nomor 1000m putra dengan mematahkan tim tuan rumah China dalam pertandingan di arena Wenzhou Dragon Boat Centre.
Andri Agus Mulyana dan kawan-kawan dengan cerdik menahan diri sebelum menyerang pada tahap akhir dan menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 4:31,135.
Selepas start hingga melintasi titik 250m, Indonesia sempat tertinggal di peringkat lima sebelum memperbaiki posisi mereka dengan merangsek ke posisi kedua, membuntuti China yang memimpin separuh jalan.
Pada 500m terakhir, Indonesia perlahan tapi pasti mengejar tim tuan rumah yang memimpin lomba sejak start hingga kayuhan-kayuhan terakhir para pedayung Indonesia membawa perahu naga mereka beradu cepat dan melintasi finis 0,047 detik lebih awal dari China.
Tim tuan rumah harus mengakui kekalahan mereka dengan margin sangat tipis untuk berpuas diri dengan medali perak, sedangkan Myanmar berhak atas perunggu di peringkat ketiga.
"Strategi di lomba, kami tidak ingin terpancing saat di awal karena musuh kami China tentu sangat kuat. Mereka berusaha menguji kami, tapi kami tetap tenang," kata Andri.
Selain emas, tim Indonesia merebut medali perak perahu naga 1000m putri setelah Raudani Fitra dan kawan-kawan menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 4:55,400, di belakang tim China yang begitu dominan sejak start.
Pada saat tim tuan rumah membangun jarak dari para pesaingnya, tim putri Indonesia berupaya mempertahankan posisinya di peringkat kedua menyusul serangan dari Korea Selatan dan Korea Utara setelah separuh jalan.
Meski sudah mengerahkan seluruh tenaga mereka, tim putri Indonesia harus menyaksikan tim China memboyong medali emas setelah menyentuh finis 3,937 detik di depan mereka. Indonesia harus puas dengan medali perak dan Korea Selatan meraih perunggu setelah finis 0,283 detik di belakang perahu tim Merah Putih.
Medali emas menjadi perolehan tertinggi tim perahu naga Indonesia di Asian Games 2022 di Hangzhou setelah seluruh nomor lomba sudah diselesaikan.
Sebelumnya pada Rabu (4/10), Indonesia mengamankan satu medali perak dari nomor 200m putri dan satu perunggu nomor 200m putra dan kemudian pada Kamis (5/10) Indonesia membawa pulang dua medali perak dari nomor 500m putra dan putri.