KABARINDO, XIANJIANG - Delegasi Indonesia yang diundang oleh pemerintah daerah otonom Xinjiang telah tiba di kota Urumq.
Delegaai yang dipimpin oleh ketua Yayasan ASFA Foundatio. Komjen Polisi (Purn) Dr. H. Syafruddin Kambo, M.Si langsung mengunjungi Xinjiang Islamic Academy, Kampus Islam terbesar di wikayah Xinjiang.
Dalam kunjungan ke Xinjiang, H. Syafruddin didampingi tokoh agama dan guru besar seperti Gus Luqman Al Hakim, Gus Akomadin Shofa, Kyai Anang Rikza Masyhadi, Habib Ali Bahar, Habib Geys, Prof. Hamid Fahmi Zarkasy, dan Prof. Sangidu.
Selain itu ikut juga H. Drs. Mas Guntur Laupe, H. Buyung Wijaya Kusuma, H. Drs. Nur Windiyanto, H. Said Aldi Alidrus, ustadz Pangeran Arsyad Ihsanulhaq, H. Rimanda Primawan, H. Ecep S. Yasa, dan H. Aditya Nadhil.
Di sini, rombongan disambut okeh Abdureqip Tomurniyaz, selaku kepala Xinjiang Islamic Institute.
Kampus Xinjiang Islamic Academy mulai diperbaharui pada akhir 2014 dan mulaj beroperasi pada September 2017. Kampus ini memiliki luas 19 hektar dengan jumlah siswa mencapai 1.100 orang.
Pembangunan ini didanai oleh pemerintah China, dan tekah menghabiskan dana sekitar 279 Renminbi.
Kunjungan yang dilakukan oleh oara kyai dan guru besar ke Xianjiang Islamic Institute kunjungan ini sangat penting menjadi tujuan utama di Urumqi. Sebabnya kampus ini memiliki sarana dan prasarana yang sangat bagus di Urumqi sebagai studi banding di Indonesia.
Seperti masjid yang luas, perpustakaan dengan koleksi buku yang lengkap, bagian publikasi, perpustakaan digital, hingga asrama siswa. Meskipun berada di wilayah pelosok China, kampus ini bisa menjadi bukti bahwa Islam di Xinjiang telah dihargai keberadaannya dan diperhatikan oleh pemerintah China.
Tak jauh dari Xinjiang Islamic Institute, menuju ke pusat kota Urumqi, delegasi Indonwsia menjejakkan kakinta di masjid Baida, sebuah masjid yang berada di Tianshan telah dibangun sejak tahun 1823.
Sekaligus untuk merayakan milad yang ke-100 masjid Baida. Rombongan disambut oleh imam masjid Baida, Abdul Syukur.
Lalu menyempatkan untuk berbincang, dan sholat Dzuhur di sini. Masjid Baida merupakan salah satu masjid yang paling ramai di Urumqi. Setiap harinya, masjid ini setidaknta kedatangan sekitar 140 jamaah yang sholat lima waktu.Belum lagi saat hari Jumat, jamaag bisa mencapai 500 orang. Bahkab saar sholat Hari Raya Idul Fitri, jamaah yang datanf bisa mencapai 1200 orang.
Wakil Ketua Umum Perhimpunan Pengasuh Pesantren Indonesia , KH. Anang Rikza Mayshadi menilai eksistensi masjid Baida di Urumqi merupakan contoh pemerintah China mengakomodir keragaman budaya dan agama yang ada di Xinjiang. Foto: Istimewa