KABARINDO, WASHINGTON – Pejabat senior pertahanan Amerika Serikat menyatakan pada hari Selasa (22/3) bahwa hingga kini belum ada indikasi konkret dari serangan senjata kimia atau biologi Rusia yang akan segera terjadi di Ukraina.
Tanpa memberikan bukti, Presiden Joe Biden pada hari Senin (21/3) mengatakan bahwa tuduhan Rusia bahwa Kyiv memiliki senjata biologi dan kimia menggambarkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri sedang mempertimbangkan untuk penggunaan senjata tersebut dalam perang melawan Ukraina.
Namun, seorang pejabat AS yang berbicara kepada wartawan dengan syarat anonim menambahkan, "Tidak ada indikasi bahwa ada sesuatu yang dekat dalam hal itu sekarang."
Hampir sebulan memasuki perang, pasukan Rusia telah gagal untuk merebut satu kota besar dan kemajuan mereka telah dihentikan di hampir semua lini oleh para pembela Ukraina.
Moskow malah beralih untuk membombardir kota-kota dengan artileri, rudal, dan bom.
Washington khawatir, menipisnya persenjataan konvensional Rusia dapat membuat mereka beralih ke jenis persenjataan lain, seperti senjata biologi atau kimia. Apalagi, sejak 24 Februari 2022, Moskow kerap menuduh Ukraina akan menggunakan senjata kimia, untuk kemudian menuduh Rusia yang menggunakannya.
"Mereka terus membicarakan hal ini dan ini adalah taktik buku pedoman Rusia," kata pejabat pertahanan itu.
Amerika Serikat sedang memantau intelijen untuk tanda-tanda serangan yang akan segera terjadi, termasuk "indikasi bahwa mereka telah memindahkan senjata kimia atau biologi ke Ukraina."
"Kami hanya belum melihat itu berbuah, dan kami tentu tidak menginginkannya. Tapi ada berbagai hal yang kami lihat," kata pejabat itu.
***(Sumber dan foto: Reuters)