Andreas Willem Koreh, Abdi Negara yang Adaptif di Era Digital
Gagas aplikasi Electronic Filing System, E-Monev, Elektronik Data Aset dan beberapa lainnya
Surabaya, Kabarindo- Era digital menuntut orang untuk menyesuaikan semua yang berkaitan dengan pekerjaan. Hal ini dilakukan Dr. Ir. Andreas Willem Andre yang menggagas 6 aplikasi guna mengefektifkan dan memudahkan pekerjaan yang memberikan sumbangsih bagi kemajuan birokrasi, sehingga diapresiasi oleh pemerintah pusat.
“Saya menggagas 6 aplikasi tersebut ketika menjadi kepala Dinas PU. Aplikasi yang pertama saya buat itu Electronic Filing System. Saya memiliki gagasan sebuah platform di mana saya bisa mendisposisi surat dari mana saja kepada 18 orang eselon di bawah saya, Ini kunci dari arus informasi. Dari sinilah, semua surat itu masuk dan saya mendisposisinya real time. Bagi saya, ini revolusioner, bisa memangkas waktu,” paparnya.
Andre sapaan akrabnya, juga membangun aplikasi E-Monev untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara efektif dan efisien, aplikasi Elektronik Data Aset, dimana seluruh data terkait PU dapat diakses dalam satu aplikasi, serta beberapa aplikasi lainnya.
Menurut Andre, orang harus mengubah pola pikir dari konvensional menjadi berpikir digital. Ia mengutip data dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, hingga saat ini pemerintah telah mengalokasikan dana Rp.75 triliun untuk memperbaiki infrastruktur digital.
“Diperlukan efektivitas dalam bekerja pada era digital saat ini. Pada 5-10 tahun ke depan, banyak pekerjaan yang akan digantikan oleh robot. Ini menjadi tantangan baru bagi semua orang untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman,” ujarnya.
Di sela kesibukannya, Andre masih meluangkan waktu untuk menjalankan bisnis Talk Fusion. Menurut ia, ini adalah salah satu upaya dalam mengikuti perkembangan zaman, Ia menjelaskan, Talk Fusion menawarkan produk digital yang dibutuhkan oleh segala lini pada masa depan.
Andre mencontohkan, dulu jika ingin menghadiri rapat dinas, harus menyisihkan waktu dan biaya akomodasi. Namun sekarang bisa menggelar rapat secara virtual dan Talk Fusion menjawab kebutuhan tersebut.
“Saya melihat Talk Fusion termasuk bisnis yang revolusioner di era digital. Produk live meeting-nya sangat berguna di masa depan,” ujar pria yang hobi berolahraga ini.
Andre lahir di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, pada 8 April 1964. Ia meraih gelar insinyur di Universitas Merdeka Malang pada 1988, Pekerjaan ayahnya sebagai kontraktor, mendorongnya untuk menjadi insinyur. Andre sempat bercita-cita menjadi dokter, karena terinsprasi oleh ibunya yang menjadi bidan. Ia ingin menolong banyak orang seperti yang dilakukan sang ibu. Namun cita-cita ini terpaksa dikuburnya, karena sang ibu meninggal bertepatan dengan waktu ujian masuk di Universitas Sebelas Maret Solo.
Andre melanjutkan S2 di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengambil Program Studi Manajemen Konstruksi pada 2008 dan meraih gelar Master Teknik (MT) pada 2010. Ia kemudian mengambil program doktor Ilmu Administrasi Publik di Universitas Nusa Cendana (UNDANA) pada 2015 dan meriah gelar doktor tepat pada hari ulang tahunnya ke-55 pada 8 April 2019.
Andre meniti karir sebagai PNS mulai 1990 dengan pangkat Penata Muda yang meningkat menjadi Kepala Sub Seksi Pelaksana Jalan dan Jembatan di Seksi Bina Marga Dinas PU Kabupaten Kupang pada 1993, Kepala Seksi Bina Marga di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kupang pada 1998, Kasubdin Pengembangan Prasarana Jalan di Dinas Kimpraswil Kabupaten Kupang pada 2001, Kepala Dinas PU NTT pada 2008, Kepala Dinas PUPR NTT selama 2016 hingga 13 Februari 2019, kemudian menjadi staf khusus non- eselon.mulai 15 Februari 2019.
Geluti organisasi & olahraga
Andre suka berorganisasi sejak menjadi aktivis kampus. Pengalamannya berorganisasi dimulai pada 1996 dengan berkecimpung dalam 15 organisasi profesi, di antaranya menjadi anggota KORPRI mulai 1996 hingga sekarang, Ketua DPD II KNPI Kabupaten Kupang pada 1996-1999, Ketua DPD I KNPI NTT pada 1998-2001, Ketua DPP KNPI RI pada 1999-2003, Sekretaris HPJI NTT pada 2004-2019, Ketua PII NTT pada 2008-2019 dan Ketua Umum PABBSI NTT pada 2006-2009.
Selain berkecimpung dalam banyak organisasi, Andre menyukai olahraga. Ia menggeluti banyak cabang olahraga di antaranya sepakbola, voli, pencak silat, karate dan taekwondo.
“Saya serius menggeluti olahraga. Saya sempat menjadi tim inti sepak bola dan voli waktu sekolah dulu,” tuturnya.
Kiprahnya di dunia olahraga menuntun Andre menjadi Ketua Harian Tarung Drajat NTT pada 2008-2011, Ketua Bidang Organisasi KONI NTT pada 2006-2009, Ketua Harian Pencak Silat (IPSI) NTT pada 2007-2019, Ketua Umum Tarung Drajat pada 2016-2020, Ketua Umum Pergatsi pada 2015-2019, Ketua Umum IPSI pada 2016-2020, Ketua Harian KONI NTT pada 2014-2018 dan Ketua Umum KONI NTT pada 2018-2022.