KABARINDO, KUALA LUMPUR – Dilansir dari Reuters, menteri keuangan Malaysia pada Rabu (16/3) menyatakan bahwa pemerintah telah memutuskan hanya akan ada satu jaringan 5G di negara itu.
Hal tersebut sesuai dengan rencana awal mereka agar badan yang dikelola negara menyebarkan infrastruktur jaringan 5G satu-satunya di negara itu, dan menolak rekomendasi perusahaan telekomunikasi untuk jaringan kedua.
Pemerintah Malaysia juga akan mempertahankan 30 persen saham ekuitas di BUMN mereka, Digital Nasional Berhad (DNB), dan akan menawarkan saham ekuitas hingga 70 persen kepada perusahaan telekomunikasi.
“Mempertahankan model jaringan grosir tunggal menunjukkan sikap tegas pemerintah terhadap kesinambungan kebijakan,” kata Menteri Keuangan Tengku Zafrul Aziz dalam konferensi pers.
Keputusan itu muncul setelah masalah itu diangkat di Kabinet pekan lalu menyusul keberatan dari para pemangku kepentingan industri yang mengatakan jaringan nirkabel generasi kelima, atau 5G, dapat menghambat persaingan.
Penyedia layanan telepon seluler telah merekomendasikan penyedia 5G kedua dalam kebuntuan dengan DNB mengenai harga dan masalah lainnya, lapor narasumber kepada Reuters pada bulan Desember lalu.
***(Sumber: Reuters/The Straits Times; Foto: Reuters)