KABARINDO, JAKARTA - Meski masih dalam situasi pandemi Covid-19, sehingga berdampak pada pembatasan mobilitas pekerja dan peralatan, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada 2021 berhasil merealisasi 15 proyek yang onstream senilai US$ 1,57 miliar atau setara dengan Rp22,8 triliun.
Penambahan kapasitas produksi minyak dan gas dari kelima belas proyek yang telah onstream untuk minyak sebesar 18.468 ribu barel minyak per hari (BOPD) dan tambahan kapasitas produksi gas sebesar 746 miliar kaki kubik per hari (MMSCFD).
“KKKS telah memiliki pengalaman dalam penyelesaian proyek ditahun 2020, dan segera melakukan penyesuaian standar dan prosedur dengan mendiskusikannya bersama dengan SKK Migas. Kami juga terus melakukan penambahan modul-modul di IOC, termasuk pengembangan IOC mobile berbasis perangkat bergerak, sehingga pemantauan bisa dilakukan 24 jam dalam sehari melalui perangkat mobile phone. Hasilnya kita bisa lihat target proyek hulu migas bisa diselesaikan melampaui target”, ujar Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno.
Untuk 2022, SKK Migas menargetkan jumlah proyek yang onstream mencapai 12 proyek besar dengan perkiraan investasi sebesar US$ 1,35 miliar atau setara dengan Rp 19,6 triliun. Proyek tersebut diperkirakan dapat memberikan tambahan kapasitas produksi minyak sebesar 19.000 BOPD dan tambahan kapasitas produksi gas sebesar 567 MMSCFD.
“Melihat capaian 2021, kami optimis target proyek hulu migas yang onstream di tahun 2022 dapat dicapai," pungkas Julius.
Proyek hulu migas tidak hanya memberikan kontribusi pada peningkatan produksi minyak dan gas, tetapi juga memberikan dampak berganda positif lainnya seperti menggerakan industri penunjang hulu migas dan penyerapan tenaga kerja. Capaian tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) tahun 2021 mencapai 58,95%, sehingga sebagian besar investasi di proyek hulu migas akan dinikmati dan mendukung peningkatan kapasitas nasional.
Selain itu, dengan setiap 1 US$ miliar investasi di sektor hulu migas akan menyerap sekitar 100 ribu tenaga kerja, maka dengan investasi proyek hulu migas yang mencapai US$1,57 miliar, akan akan menyerap dan membuka lapangan kerja sebanyak 157 ribu tenaga kerja. (Foto: SKK Migas)