KABARINDO, MINA - Sebanyak 2 juta jamaah haji dari seluruh dunia pada Rabu beralih ke Mina untuk melempar jumrah Aqabah yang merupakan bagian dari puncak haji.
Berdasarkan pantauan Antara, jamaah berjalan melintasi jembatan jumrah, sebuah jembatan pejalan kaki di Mina, dekat kota Makkah, Arab Saudi, yang digunakan oleh umat Muslim untuk prosesi melontar jumrah sewaktu musim haji.
Pada Idul Adha (hari ke-10 Dzulhijjah), jamaah haji harus melempar jumrah Aqabah dengan tujuh batu kerikil ke pilar yang melambangkan setan.
Setelah melempar jumrah Aqabah, jamaah haji melanjutkan dengan tahalul atau mencukur rambut yang dikenal dengan tahalul awal dan melepas pakaian ihram dengan pakaian biasa.
Bagi Ibrahim Diha, peserta haji asal Mauritania yang melaksanakan ibadah haji untuk pertama kalinya, mengatakan bahwa cuaca panas tidak menghalanginya untuk lempar jumrah.
Ia mengatakan jamaah haji dapat menggunakan payung dan meminum banyak air untuk menghindari dehidrasi.
"Pada jam-jam pertama, ada banyak jamaah haji, jadi ada kepadatan. Tapi jujur, orang-orang berjalan dengan mudah berkat pengaturan yang luar biasa dan kehadiran aparat keamanan," kata dia.
Ia mengatakan dirinya berjalan setelah shalat Subuh untuk menghindari kepadatan saat lempar jumrah dan teriknya matahari.
"Jadi, sejujurnya menurut saya, meski cuaca panas, jamaah haji bisa pergi berjamaah di saat siang hari. Otoritas Saudi memberikan upaya luar biasa untuk menawarkan kondisi terbaik bagi jamaah. Misalnya disediakannya titik-titik air minum yg dapat dimanfaatkan jamaah haji," kata dia.