Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Berita Utama > Pentingnya Strategi Adaptasi Nelayan; Terhadap Perubahan Iklim

Pentingnya Strategi Adaptasi Nelayan; Terhadap Perubahan Iklim

Berita Utama | Rabu, 17 Oktober 2018 | 16:09 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Pentingnya Strategi Adaptasi Nelayan; Terhadap Perubahan Iklim

Pentingnya Strategi Adaptasi Nelayan; Terhadap Perubahan Iklim

Dosen ITS teliti faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi

Surabaya, Kabarindo- Perubahan iklim yang tidak menentu memberikan dampak yang besar bagi masyarakat pesisir, terutama nelayan yang hidupnya bergantung pada laut.

Dosen Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Dr Eng Arie Dipareza Syafei ST MEPM, meneliti faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi masyarakat pesisir dalam menghadapi perubahan iklim tersebut agar tetap bisa mencari nafkah dengan baik.

Masyarakat pesisir yang mayoritas menjadi nelayan sangat bergantung pada perairan di sekitarnya. Kondisi iklim yang tidak menentu ikut menyebabkan kondisi perairan menjadi tidak stabil. Hal ini bisa menimbulkan kerugian bagi nelayan, karena perubahan iklim menyebabkan perubahan ekosistem. Misalnya, kerusakan kawasan mangrove dan terumbu karang.

“Akibatnya, keragaman tangkapan ikan menurun secara signifikan dan volume ikan yang ditangkap juga menurun,” ujar Arie, doktor alumnus Hiroshima University, Jepang.

Untuk mengatasi hal itu, setiap nelayan memiliki strategi sendiri. Menurutnya, para nelayan sudah melakukan diversifikasi pekerjaan, mengubah alat penangkapan ikan, memindahkan pancing hingga memobilisasi anggota rumah tangga sebagai strategi adaptasi mereka di wilayah studi kasusnya di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing, Malang.

Wawasan lingkungan dari penduduk pesisir berpengaruh besar dalam menentukan strategi menghadapi perubahan iklim. Terutama tentang pengaruh ekosistem perairan yang menjadi lahan pekerjaan mereka. Hal ini pula yang menjadi bahan penelitian Arie bersama timnya dari Departemen Teknik Lingkungan ITS.

Penelitian ini juga fokus pada pengertian dan pemahaman nelayan terhadap perubahan iklim. Pendapat mereka tentang dampak yang sudah terjadi serta profil berupa tingkat pendidikan dan pendapatan per bulan juga mempengaruhi mereka dalam memilih strategi adaptasi tertentu.

“Tapi faktor kenaikan air laut berdasar perasaan mereka serta perubahan spesies ikan merupakan faktor dominan,” ujar Kepala Laboratorium Polusi Udara dan Perubahan Iklim Departemen Teknik Lingkungan ITS ini.

Mengenai proses penelitian, Arie dan timnya membuat kuesioner yang diisi oleh nelayan dan pemangku kepentingan di Desa Tambakrejo. Penelitian tersebut dibentuk berdasar data yang didapat dari 160 kepala keluarga yang merupakan nelayan dan pemangku kepentingan setempat. Studi pendahuluan dilakukan melalui kunjungan lapangan dan diskusi dengan pemangku kepentingan dan nelayan setempat. Tujuannya untuk mengidentifikasi karakteristik dasar nelayan, seperti jumlah nelayan dan persepsi mereka tentang perubahan iklim.

Arie berharap, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan tersendiri bagi nelayan sebagai subjek dan pemerintah sebagai fasilitator pembangunan infrastruktur pesisir dalam mencegah kondisi perairan yang tidak stabil akibat perubahan iklim.

“Penerapan strategi pemangku kepentingan atau pemerintah harus diperkenalkan dengan hati-hati dan harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti karakteristik, pengetahuan, pemahaman dan perasaan nelayan,” ujarnya.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER