KABARINDO, JAKARTA -- Para pemuka Yahudi dan Muslim di Bosnia meluncurkan seruan penuh semangat untuk perdamaian, Sabtu (27/1/2024) di kota Srebrenica. Seruan tersebut bertepatan dengan Hari Peringatan Holocaust Internasional, ketika pertempuran mematikan masih terus berkecamuk di Jalur Gaza.
Sebuah inisiatif Yahudi-Muslim untuk perdamaian dipresentasikan dan ditandatangani di Srebrenica Genocide Memorial Center oleh Presiden Federasi Dunia Asosiasi Bergen-Belsen dan pengacara Amerika, Menachem Rosensaft, dan pemimpin agama Muslim Bosnia, Husein Kavazovic.
Tempat di mana seruan tersebut diluncurkan memiliki makna simbolis, karena di kota Bosnia tersebut terdapat sekitar 8.000 pria dan remaja Muslim yang dibunuh oleh pasukan Serbia Bosnia pada 1995, sebuah kejahatan yang digambarkan sebagai genosida oleh keadilan internasional.
“Kita ikut berduka dan air mata kita menjadi doa, doa kenangan, tapi juga doa harapan,” kata Rosensaft, yang juga penasihat umum emeritus Kongres Yahudi Dunia, pada upacara tersebut.
Dia menambahkan bahwa “peringatan” para korban Holocaust dan genosida Srebrenica juga merupakan waktu dan tempat untuk berkomitmen bersama untuk bertindak guna mencegah terulangnya kengerian yang kita ingat di sini hari ini.
“Kami mengenang enam juta orang Yahudi tak berdosa yang dibunuh dan jutaan lainnya menjadi korban ideologi Fasis dan Nazi,” kata Mufti Agung Bosnia, dilansir dari Alarabiya, Ahad (28/1/2024).
“Kami melakukan ini di saat, setengah abad setelah peristiwa bersejarah 'Never Again', umat manusia kembali gagal dalam ujian tanggung jawabnya,” tambahnya.
Lebih dari enam juta orang Yahudi Eropa dimusnahkan Nazi selama Perang Dunia Kedua, termasuk sekitar 12 ribu orang di Bosnia, yang merupakan seluruh komunitas lokal.
“Muslim dan Yahudi adalah satu tubuh. Ikatan kami kuat, terjalin di saat-saat sulit dan juga di saat-saat kemakmuran. Kedua bangsa kami telah menderita dan menjadi sasaran upaya untuk memberantas mereka”, kata Kavazovic, mengacu pada orang-orang Yahudi dan Muslim Bosnia.
Dalam inisiatif perdamaian, yang ditandatangani di hadapan presiden asosiasi ibu-ibu Srebrenica, Munira Subasic dan presiden komunitas Yahudi Bosnia Jakob Finci, kedua pria tersebut menyerukan menempa jalan rekonsiliasi dan secara aktif membangun perdamaian.
Keduanya memperingati korban Israel atas serangan berdarah terhadap Israel yang dilakukan gerakan militan Hamas pada 7 Oktober dan korban warha Palestina akibat respon Israel di Jalur Gaza.
“Perlawanan terhadap pendudukan tidak bisa membenarkan tindakan kriminal, sama seperti seruan untuk memerangi terorisme tidak bisa membenarkan pembunuhan warga sipil dan hukuman kolektif,” kata ulama terkemuka Bosnia. Red dari berbai sumber