KABARINDO, PALM SPRINGS – Dalam wawancara eksklusifnya dengan media hiburan ET, Will Smith menyoroti kisah nyata di balik miniseri terbaru produksinya dengan Jay-Z, Women of the Movement.
Berbicara di Palm Springs International Film Awards, Will Smith menekankan pentingnya film drama seri pendek tersebut, tidak hanya bagi khalayak ramai, tetapi juga bagi dirinya sendiri.
"Ada saat dalam hidup saya, di mana saya sangat peduli tentang menjadi bintang film, namun kini kepedulian itu telah berganti fokus," kata Smith, yang menjabat sebagai produser eksekutif di serial yang saat ini sedang tayang secara eksklusif di ABC dan disiarkan streaming oleh Hulu.
Will Smith mengatakan, penting baginya untuk mengambil proyek seperti Women of the Movement, dan proyek film terbarunya, King Richard. "Saya ingin membuat cerita yang membuat saya tersenyum. Saya ingin menceritakan kisah yang membuat saya menangis, dan saya ingin menceritakan kisah tentang kemenangan jiwa manusia," ujarnya.
"Saya ingin menciptakan hal-hal yang memiliki nilai kontribusi bagi keluarga manusia," lanjut Smith.
Dalam dokuseri ini, Will Smith bekerjasama dengan pengusaha musik Jay-Z (sering ditulis untuk gaya sebagai JAY-Z), yang juga berperan sebagai produser eksekutif.
(Poster resmi)
Kisah Sadis Pendorong Hak-Hak Sipil
Drama seri berdasarkan buku “Emmett Till: The Murder That Shocked the World and Propelled the Civil Rights Movement” (Emmet Till: Pembunuhan yang Mengejutkan Dunia dan Mendorong Pergerakan Hak-Hak Sipil) karya Devery S. Anderson itu berkisah tentang Mamie Till-Mobley, yang mengabdikan hidupnya untuk mencari keadilan setelah kematian putranya, Emmett Till, dalam pembunuhan yang brutal.
Buku itu sendiri berdasarkan kisah nyata tragis tentang Emmett Louis Till (25 Juli 1941 - 28 Agustus 1955), seorang anak Amerika-Afrika berusia 14 tahun yang dibunuh secara sadis, dimutilasi dan ditenggelamkan di sungai Tallahatchie, Mississippi pada tahun 1955, setelah remaja itu dituduh menyinggung seorang wanita kulit putih di toko kelontong keluarga Till.
Puluhan ribu pelayat dan simpatisan hadir ke acara pemakaman Emmet. Ibunya memutuskan untuk membiarkan peti matinya dibuka untuk menunjukkan barbarisme pelakunya terhadap putranya.
Kebrutalan pembunuhannya dan fakta bahwa pembunuhnya dibebaskan menarik perhatian pada sejarah panjang penganiayaan kekerasan terhadap ras kulit hitam di Amerika Serikat, sehingga Emmet menjadi ikon gerakan hak-hak sipil secara anumerta.
(Bagian dari miniseri Women of The Movement yang memperingatkan penonton bahwa kisah dalam film itu dapat memicu trauma, sehingga mereka bekerjasama dengan konselor krisis. -Twitter)
Tidak Pernah Bertemu
Para pemeran Women of the Movement di pemutaran perdana acara itu di Los Angeles bulan lalu mengakui bahwa tidak satu pun dari mereka yang pernah bertemu dengan Smith atau Jay-Z. Namun, dampak kedua orang itu sebagai kolaborator terasa di sepanjang proyek film itu.
Ray Fisher, berperan sebagai ayah tiri Emmet, Gene Mobley, mengatakan dia bersyukur Smith dan JAY-Z berada di belakang proyek ini karena itu akan membantu orang memperhatikan dan menonton mini seri enam bagian mereka.
(Foto: Para pemeran miniseri Women of The Movement -ABC)
Pemeran Cyborg di Justice League itu menambahkan, “Women of the Movement adalah versi modern dari miniseri Roots tahun 1970-an,” sehingga dia berharap serial pendek ini dapat mendidik generasi baru.
"Saya berharap ini adalah sesuatu yang bisa ditonton anak-anak di sekolah dan dapat ditonton generasi mendatang," tegasnya. ***(Sumber: ET Online, Wikipedia; Foto: ET, ABC)