KABARINDO – Di kala para ilmuwan terus meneliti varian Omicron COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) pada hari Jumat (3/12) mendesak negara-negara untuk tidak panik, tetapi bersiap untuk kemungkinan penyebarannya.
Berbicara di Jenewa, juru bicara WHO Christian Lindmeier menekankan bahwa data yang menunjukkan bahwa Omicron sangat menular hanyalah hasil pengamatan di awal.
Dia juga mengulangi saran WHO yang menentang larangan bepergian yang menyeluruh, kecuali untuk negara-negara yang sistem kesehatannya tidak mampu menahan lonjakan infeksi.
“Lebih baik mempersiapkan negara Anda dan sistem kesehatan Anda untuk kemungkinan kasus yang akan masuk karena kami cukup yakin bahwa varian Omicron ini akan menyebar,” katanya.
WHO menyatakan Omicron telah terdeteksi di 38 negara tetapi sejauh ini tidak ada kematian yang dilaporkan dari varian COVID-19 yang baru ini.
Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mendesak orang untuk tidak panik atas munculnya varian virus corona Omicron dan mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah vaksin COVID-19 harus dimodifikasi untuk melawannya.
Namun demikian, Lindmeier memuji para pembuat vaksin COVID-19 yang berencana untuk “kemungkinan” perlunya menyesuaikan produk mereka untuk melindungi dari varian Omicron.
“Seberapa khawatir kita seharusnya? Kita harus siap dan hati-hati, jangan panik, karena kita berada dalam situasi yang berbeda dengan tahun lalu,” kata Swaminathan, karena kini dunia jauh lebih siap dengan pengembangan vaksin yang terus berjalan sejak awal pandemic. *** (Foto: CGTN)