Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Waste4Change Raih Pendanaan 5 Juta Dolar AS untuk Atasi Masalah Pembuangan Sampah di Indonesia

Waste4Change Raih Pendanaan 5 Juta Dolar AS untuk Atasi Masalah Pembuangan Sampah di Indonesia

Ekonomi & Bisnis | Selasa, 18 Oktober 2022 | 20:33 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Waste4Change Raih Pendanaan 5 Juta Dolar AS untuk Atasi Masalah Pembuangan Sampah di Indonesia

Waste4Change Raih Pendanaan 5 Juta Dolar AS untuk Atasi Masalah Pembuangan Sampah di Indonesia

Kelola lebih dari 8.000 ton sampah per tahun

Surabaya, Kabarindo- Platform pengelolaan sampah untuk perusahaan, individu dan instansi pemerintah yang berbasis di Indonesia, Waste4Change, meraih pendanaan Seri A senilai 5 juta dolar AS.

Putaran pendanaan ini dilakukan oleh AC Ventures dan PT Barito Mitra Investama, Basra Corporation, Paloma Capital, PT Delapan Satu Investa, Living Lab Ventures, SMDV dan Urban Gateway Fund.

Sejak didirikan pada November 2014, perusahaan ini membawa misi untuk memecahkan masalah sampah guna mencegah kebocoran ke lingkungan dan mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan sampah.

Waste4Change akan menggunakan modal baru untuk memperluas jangkauan mereka dan meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah hingga 100 ton per hari dalam 18 bulan ke depan, serta mencapai lebih dari 2.000 ton per hari dalam lima tahun ke depan. Hal ini akan melibatkan pengintegrasian lebih banyak teknologi digital ke dalam proses pemantauan dan perekaman aliran pengelolaan limbah serta otomatisasi fasilitas pemulihan material. Waste4Change juga akan memperkuat kemitraan dengan sektor persampahan informal di Indonesia yang didukung oleh pemulung, bank sampah, kios sampah dan pengumpul sampah.

Dengan populasi lebih dari 270 juta penduduk, Indonesia menghadapi masalah pengelolaan sampah terbesar di Asia Tenggara. Tingkat daur ulang berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan masih sangat rendah, yaitu 11%-12%. Namun tidak menutup kemungkinan jika hal ini akan segera berubah pasca regulasi atau kebijakan baru yang dikeluarkan pemerintah.

Baru-baru ini, pemerintah meluncurkan program Indonesia Bersih Sampah 2025 yang diresmikan melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia 97/2017. Aturan ini mewajibkan semua pihak untuk mendukung realisasi pengurangan sampah 30% dari sumbernya (termasuk pemilahan sampah ke tempat sampah terpisah, sehingga sampah tertentu dapat diolah menjadi produk daur ulang yang berbeda dan 70% sampah diolah. Target agresif pemerintah perlu dicapai sebelum akhir 2025.

Program ini juga telah memicu peraturan pengelolaan sampah baru dari pemerintah daerah dan inisiatif pengelolaan sampah dari sektor komersial. Dalam hal permintaan pasar baru, perubahan ini telah menciptakan lonjakan kebutuhan akan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dengan laporan pengelolaan sampah yang terinci.

Waste4Change hadir di 21 kota di Indonesia, mengelola lebih dari 8.000 ton sampah per tahun. Perusahaan telah mengumpulkan sampah dari 100+ klien B2B dan 3.450+ klien rumah tangga. Sejak 2017, telah memperoleh skor CAGR 55,1%.

Pelanggan diminta untuk memilah sampahnya sesuai dengan panduan. Kemudian Waste4Change akan mengirimkan tim untuk datang ke lokasi mereka guna mengambil sampah secara langsung, kemudian memberikan laporan detail setelah proses selesai. Pelanggan juga memiliki pilihan untuk membawa sampah ke salah satu titik drop-off atau mengirim sampah ke Waste4Change. Saat ini Waste4Change memiliki 108 karyawan dan 141 operator pengelolaan sampah. Perusahaan berencana untuk menambah 52 orang lagi ke dalam tim serta melibatkan lebih dari 300 sektor informal dan UKM di sektor limbah (sejumlah personel internal dan eksternal) untuk terus mendorong pertumbuhan.

Founder dan CEO Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano, mengatakan sektor pengelolaan sampah Indonesia masih terus berkembang. Kini pihaknya lebih siap untuk membantu proses. Dengan tingkat daur ulang rendah, 11%-12% berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, masih banyak bahan berharga yang siap untuk diputar kembali.

“Masyarakat mulai mengedukasi diri tentang sampah dan lingkungan. Telah bermunculan startup dan bisnis baru terkait pengelolaan sampah dan pemerintah menyambut baik seluruh pemangku kepentingan untuk berperan aktif dalam memajukan Indonesia. Dibandingkan dengan apa yang kami alami pada 2014, pasar saat ini semakin matang. Kami akan melakukan apapun yang bisa untuk memberikan solusi dalam setiap kebutuhan pengelolaan sampah,” ujarnya pada Selasa (18/10/2022).

Junero menambahkan, Waste4Change sangat siap untuk mewujudkan misi mereka bersama untuk memberikan dampak positif yang lebih cepat dan lebih besar terhadap lingkungan, masyarakat dan ekonomi.

Pandu Sjahrir, Founding Partner AC Ventures, menambahkan keberlanjutan adalah fokus utama tim dengan komitmen yang ditunjukkan untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia. Perusahaan ini telah mencapai kecocokan pasar produk dan memiliki potensi untuk berkembang di seluruh negeri. Waktu perusahaan juga ideal, karena pemerintah Indonesia menginginkan setidaknya pengurangan 30% di sumbernya, dengan 70% sisanya ditangani pada 2025.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER