KABARINDO, BALI - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengungkapkan strategi pengembangan pariwisata di Bali pada tahun 2022.
Tjokorda mengatakan bali akan meningkatkan daya tahan dan daya saing pada tahun 2022 mendatang.
“Kedua, perlu relaksasi tambahan dengan diberikan suntikan soft loan,” kata Tjokorda, dikutip dari Antara.
Tjokorda sejatinya menargetkan bisa menutup utang selama pandemi bisa dilunasi pada 2021 karena diperkirakan keadaan sudah normal.
Namun, perkiraan itu meleset sehingga ia berharap 2022 bisa dipenuhi.
Menurut Tjokorda, Bali mengalami kerusakan dari berbagai sisi selama dua tahun pandemi COVID-19.
“Tanpa usaha ini (pemberian relaksasi tambahan), saya khawatir kerusakan-kerusakan yang terjadi akan menjadi permanen untuk Bali,” ujar dia.
Dari segi strategi meningkatkan daya saing adalah meningkatkan raiso permintaan dibanding penawaran.
“Bagaimana kita berbicara tentang quality tourism kalau antara yang penjual dan pembelinya masih banyak penjualnya. Pasti hukum dagang mengatakan bahwa harga dagang kita akan jatuh,” kata Wagub Bali.
Bali Porakporanda selama Pandemi
Selain itu, peningkatan daya saing dapat dilakukan dengan memperbaiki produk yang dimiliki antara lain industri hotel, restoran, spa, termasuk pula produk buatan pemerintah seperti infrastruktur jalan.
“Nah, inilah upaya-upaya kami baik jangka pendek untuk meningkatkan daya tahan ataupun jangka panjang manakala nanti kita kembali (normal) dan kita bebas bersaing dengan negara-negara tetangga, kami sudah siap dengan kualitas produk dan kualitas sumber daya manusia yang memadai untuk bersaing di era global pascapandemi COVID 19,” ucapnya.
Sumber berita: Antara
Foto: Antara