Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Berita Utama > Varian Omicron Belum Terdeteksi di Indonesia, Pemerintah Minta Masyarakat Tetap Waspada

Varian Omicron Belum Terdeteksi di Indonesia, Pemerintah Minta Masyarakat Tetap Waspada

Berita Utama | Jumat, 10 Desember 2021 | 23:25 WIB
Editor : amritawa

BAGIKAN :
Varian Omicron Belum Terdeteksi di Indonesia, Pemerintah Minta Masyarakat Tetap Waspada

KABARINDO, JAKARTA - Masyarakat diminta untuk tetap waspada meski hingga saat ini Covid-19 varian Omicron dklaim belum terdeteksi masuk ke Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, dalam sesi konferensi pers yang digelar Jumat (10/12/2021).

"Meski sampai tadi malam varian Omicron belum ditemukan di Indonesia, kewaspadaan yang tinggi tetap akan membawa manfaat bagi semua dibandingkan bersikap ceroboh," ujarnya.

Sementara Covid-19 varian Omicron belum ditemukan, Reisa Broto Asmoro menyebut pemerintah Indonesia terus berupaya mengakselerasi pemberian vaksin sesuai dengan arahan WHO.

Kelompok rentan pun jadi prioritas utama dalam program akselerasi pemberian vaksin Covid-19 ini.

Sementara itu, Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan) telah mengeluarkan instruksi agar seluruh fasilitas kesehatan yang berada di bawah Kementerian Kesehatan dapat digunakan untuk proses vaksinasi tanpa ada syarat domisili.

Dari data Kementerian Kesehatan, hingga 10 Desember 2021, sekitar 69,66 persen dari total seluruh penduduk Indonesia sudah mendapat vaksin Covid-19 dosis pertama.

Varian Omicron Belum Terdeteksi di Indonesia, Pemerintah Minta Masyarakat Tetap Waspada

Sedangkan persentase penduduk Indonesia yang sudah dua kali mendapat injeksi vaksin Covid-19 mencapai angka 48,88 persen.

Terakhir, Reisa Broto Asmoro juga meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lonjakan kasus Covid-19 pada masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 dengan cara memperketat protokol kesehatan.

"Mari jadikan perayaan Natal dan Tahun Baru ini sebagai bukti bahwa 280 juta rakyat Indonesia percaya lebih baik mencegah dan mengendalikan penularan daripada mengobati dan mengalami lonjakan kasus yang mengkhawatirkan pada 2022."

Sumber Berita: Antara
Foto: Antara


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER