KABARINDO, KIEV -Ke mana pun dia melihat, ada kehancuran. Jendela-jendela retak dan potongan-potongan kayu serta puing-puing bangunan berserakan di jalan-jalan. Jalanan benar-benar kosong. Semua keadaan sudah tak sama lagi sejak perang bergema di Ukraina.
Ini adalah pemandangan yang dilihat fotografer wanita Ukraina Valeria Shashenok setiap hari ketika dia berjalan di jalan di Chernihiv yang dilanda perang, Ukraina. Shashenok berlindung di bunker bawah tanah bersama ibu, ayah, dan anjingnya bernama Tory di kota Ukraina utara. Teman-teman dekatnya sudah melarikan diri.
Tapi bukannya bersedih karena kehancuran di sekitarnya, Shashenok telah mengubah perang menjadi seni.
Shashenok menggunakan TikTok untuk mendokumentasikan kehidupan sehari-harinya. Video-videonya menjadi viral, beberapa di antaranya sudah ditonton hingga jutaan kali.
Dalam video yang membuatnya terkenal, Shashenok menari dengan lagu "Che La Luna" dengan judul, "Hari-hariku yang biasa di tempat perlindungan bom.
" Dia menggunakan heat gun yang berbentuk seperti pengering rambut saat anjingnya bersembunyi di bawah selimut. Ibunya memasak di atas panci di lantai.
Dalam video lain, Shashenok berdiri di depan tumpukan puing. Judulnya berbunyi, "Hari ini Putin menghancurkan salah satu bangunan tua di kota saya. Itu adalah bioskop yang selamat dari Perang Dunia II.
" Kemudian dia menunjukkan jendela besar di dekatnya, kaca pecah di tanah. "Jendela terbang keluar dari kekuatan benturan di rumah-rumah tetangga juga."
Di foto lain, dia menunjukkan rak-rak kosong toko kelontong dengan judul: "Jika Anda ingin membeli makanan di supermarket selama perang di Ukraina."
"Saya merasa ini seperti misi saya untuk menunjukkan kepada orang-orang bagaimana tampilannya dalam kehidupan nyata. Itu adalah kehidupan nyata, dan saya di sini,” terangnya ketika ditanya CNN Pamela Brown pada Minggu (6/3) mengapa dia mulai memposting video ini di TikTok.
"Banyak orang Rusia menulis kepada saya bahwa kami bersama Anda. Di Rusia, (ada) banyak berita palsu. Dan kebanyakan orang tidak percaya bahwa di negara saya, kami memiliki perang. Misi saya adalah untuk menunjukkan (ke) seluruh dunia bahwa itu terjadi sekarang dalam kehidupan nyata, dan Anda dapat melihat sekarang (perang) di TikTok,” lanjutnya.
TikTok mengumumkan pada Minggu (6/3) bahwa mereka akan menangguhkan beberapa fitur di Rusia sehubungan dengan undang-undang "berita palsu" baru di negara itu yang menghukum informasi yang salah. Meski sudah tenar, Shashenok khawatir tentang nasib negaranya.
"Setiap hari saya hidup dengan harapan bahwa perang besok akan berakhir, tetapi semuanya semakin buruk. Semua orang takut (untuk) hidup mereka,” ujarnta.
Dalam beberapa hari terakhir, harapan untuk membuka koridor evakuasi yang aman bagi warga sipil dari sejumlah kota, termasuk Chernihiv, telah berulang kali pupus, dengan Ukraina menuduh Rusia menyerang rute pelarian.
Seperti banyak orang di Ukraina, keluarga Shashenok ragu-ragu untuk pergi karena semakin banyak bukti kekerasan Rusia terhadap warga sipil Ukraina. Ditanya oleh CNN pada Senin (7/3) apakah dia dan keluarganya akan berusaha melarikan diri selama gencatan senjata yang direncanakan, Shashenok memiliki jawaban sendiri.
"Jika pasukan Rusia tidak akan membunuh warga sipil besok, ya saya akan pergi pada tanggal 9 Maret."
Namun saat ditanya lagi rencana evakuasi pada Selasa (8/3), Shashenok mengatakan keluarganya belum memiliki rencana untuk meninggalkan bunker.
Meski hidup dalam perang, Shashenok masih memiliki mimpi besar. Dia mengatakan kepada CNN TikTok adalah masa depannya sekarang.
"Mungkin saya (bisa) datang ke Amerika Serikat dan bekerja seperti jurnalis Tik Tok," katanya.
Harapan untuk kehidupan baru dan awal yang baru adalah apa yang membuat Shashenok terus maju. "Orang perlu menghargai kebebasan. Itu (hal) terpenting yang kita miliki,” ungkapnya. Foto: CNN