KABARINDO, JAKARTA – Uni Eropa mendesak Israel tidak melanjutkan serangan ke Rafah, Gaza Selatan. Daerah ini tinggal lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi mencari perlindungan dari serangan Israel. Hal ini disampaikan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell.
"Uni Eropa sangat prihatin atas rencana Pemerintah Israel mengenai kemungkinan serangan darat di Rafah, dimana lebih dari satu juta warga Palestina berlindung dari perang saat ini," bunyi pernyataan resmi Borrell.
Sambil menegaskan "hak Israel untuk membela diri," Borrell mengatakan Belgia "meminta Pemerintah Israel tidak melakukan tindakan militer di Rafah yang dapat memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah menjadi bencana dan mencegah penyediaan kebutuhan dasar dan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.”
Borrell meminta Tel Aviv untuk memastikan melindungi warga sipil sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional, dan mematuhi perintah Mahkamah Internasional yang diputuskan pada 26 Januari, yang ia tekankan mengikat secara hukum.
Israel digugat melakukan genosida pada sidang ICJ, yang dalam keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah yang menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Borrell juga meminta kelompok Palestina Hamas membebaskan seluruh sandera di Gaza.
Perang Gaza mencapai titik kritis saat Israel menyerang Rafah, yang berbatasan dengan Mesir dan tempat di mana 1,4 juta orang mengungsi untuk menghindari pengeboman Israel. Para pengungsi berdesak-desakan di tenda-tenda dan apartemen dan tempat perlindungan sementara.
Mesir, Qatar dan sekutu terkuat Israel, Amerika Serikat (AS) mencoba menengahi gencatan senjata untuk memulangkan 130 sandera yang ditawan Hamas dalam serangan mendadak 7 Oktober lalu.
Negosiator menggelar pembicaraan di Kairo pada Selasa (13/2/2024) tapi belum ada tanda-tanda terobosan dalam perundingan tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk "berjuang hingga mendapatkan kemenangan penuh dan ini termasuk tindakan tegas di Rafah." Red dari berbagai sumber