Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > UNDP: Krisis Akibatkan 9 dari 10 Negara Alami Kemunduran Pembangunan Manusia

UNDP: Krisis Akibatkan 9 dari 10 Negara Alami Kemunduran Pembangunan Manusia

Ekonomi & Bisnis | Minggu, 11 September 2022 | 17:49 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
UNDP: Krisis Akibatkan 9 dari 10 Negara Alami Kemunduran Pembangunan Manusia

UNDP: Krisis Akibatkan 9 dari 10 Negara Alami Kemunduran Pembangunan Manusia

Nilai Indeks Pembangunan Manusia menempatkan Indonesia di kategori Pembangunan Manusia Tinggi

Surabaya, Kabarindo- Laporan Pembangunan Manusia terbaru yang diluncurkan oleh UNDP menyebutkan terjadinya berbagai ketidakpastian yang menimbulkan gejolak terhadap kehidupan dengan cara yang belum pernah terjadi.

Dua tahun terakhir berdampak luar biasa bagi miliaran orang di seluruh dunia ketika Covid-19 dan perang di Ukraina terjadi secara beruntun, serta berinteraksi dengan pergeseran sosial dan ekonomi yang luas, perubahan iklim dan peningkatan polarisasi secara besar-besaran.

Untuk pertama kalinya dalam 32 tahun, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mengukur kesehatan, pendidikan dan standar hidup suatu negara, menurun secara global selama dua tahun berturut-turut. Pembangunan manusia merosot ke tingkat tahun 2016, menyebabkan kemunduran dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Kemunduran ini hampir sama rata, karena lebih dari 90% negara mencatat penurunan skor IPM mereka pada 2020 atau 2021 dan lebih dari 40% negara mengalami penurunan di kedua tahun tersebut. Ini menandakan krisis menjadi semakin parah di banyak negara.

Sementara itu, nilai IPM Indonesia tahun 2021 adalah 0,705 yang menempatkan Indonesia pada kategori pembangunan manusia yang tinggi, menempatkannya pada peringkat 114 dari 191 negara dan wilayah. Tahun sebelumnya, nilai IPM Indonesia adalah 0,709, ada penurunan sebesar 0.004. Indonesia berhasil masuk dalam kategori negara pembangunan manusia yang tinggi untuk tiga tahun berturut-turut. Kemajuan IPM Indonesia dari 1990 hingga sekarang sebesar 34%.

Harapan hidup di Indonesia tercatat di 67,6 tahun. Lama harapan bersekolah 13,7 tahun, artinya setiap anak yang lahir saat ini secara realistis bisa mengenyam pendidikan hingga tahun pertama di tingkat perguruan tinggi. Sementara itu, PNB perkapita (PPP) adalah 11,466 dolar AS.

Meskipun beberapa negara mulai bangkit kembali, pemulihan yang tidak merata dan parsial semakin memperlebar kesenjangan dalam pembangunan manusia. Amerika Latin, Karibia, Afrika Sub-Sahara dan Asia Selatan terdampak parah.

“Dunia berjuang untuk menanggulangi krisis yang berturut-turut. Kita telah melihat krisis biaya hidup dan energi. Meskipun ada dorongan untuk berfokus pada perbaikan cepat seperti subsidi bahan bakar fosil, taktik bantuan jangka pendek menunda perubahan sistemik jangka panjang yang harus kita buat,” kata Achim Steiner, Administrator UNDP, pada Minggu (11/9/2022).

“Kita mengalami kelumpuhan global untuk membuat perubahan. Di dunia yang penuh ketidakpastian, kita perlu memperbarui solidaritas global untuk mengatasi tantangan bersama yang saling berhubungan,” imbuhnya.

Laporan tersebut mengeksplorasi mengapa perubahan yang diperlukan tidak terjadi dan menunjukkan ada banyak alasan, termasuk ketidakamanan dan polarisasi yang saling menguatkan satu sama lain dan tindakan kolektif yang kita butuhkan untuk mengatasi krisis di semua tingkatan. Mereka yang merasa paling tidak aman juga cenderung memiliki pandangan politik yang ekstrem.

Achim Steiner mengatakan, sebelum Covid-19 melanda, kita melihat paradoks ganda kemajuan dengan ketidakamanan dan polarisasi. Saat ini, dengan sepertiga orang di seluruh dunia mengalami tekanan dan kurang dari sepertiga orang mempercayai orang lain, kita menghadapi hambatan besar untuk mengadopsi kebijakan yang bermanfaat bagi manusia dan planet ini.

“Analisis baru yang menggugah pikiran ini bertujuan membantu kita memecahkan kebuntuan ini dan memetakan arah baru dari ketidakpastian global saat ini. Kita hanya punya sedikit waktu untuk merancang ulang sistem dan membangun masa depan berdasarkan aksi iklim dan peluang baru untuk semua,” ujarnya.

Untuk memetakan arah baru, laporan tersebut merekomendasikan penerapan kebijakan yang berfokus pada investasi, mulai dari energi terbarukan hingga kesiapsiagaan menghadapi pandemi dan asuransi termasuk perlindungan sosial, untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi gejolak dunia yang penuh ketidakpastian. Inovasi dalam berbagai bentuknya seperti teknologi, ekonomi dan budaya dapat membangun kapasitas untuk menjawab tantangan di masa depan.

“Untuk mengatasi ketidakpastian, kita perlu melipatgandakan investasi pembangunan manusia dan melihat melampaui peningkatan kesejahteraan atau kesehatan masyarakat. Ini tetap penting. Tetapi kita juga perlu melindungi planet ini dan memberi masyarakat alat yang mereka butuhkan untuk merasa lebih aman, mendapatkan kembali rasa kendali atas hidup mereka dan memiliki harapan untuk masa depan,” kata Pedro Conceição dari UNDP, penulis utama laporan tersebut.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER