Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Berita Utama > Ukraina Tuduh Rusia Tembak Azerbaijan Airlines dengan Rudal Anti Pesawat

Ukraina Tuduh Rusia Tembak Azerbaijan Airlines dengan Rudal Anti Pesawat

Berita Utama | 14 jam yang lalu
Editor : Anton CH

BAGIKAN :
Ukraina Tuduh Rusia Tembak Azerbaijan Airlines dengan Rudal Anti Pesawat

BERLUBANG : Ekor pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh dan menewaskan puluhan penumpangnya. (FOTO/Istimewa)

BAKU, KABARINDO -- Penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines masih dilakukan. Laporan awal mengindikasikan penyebab kecelakaan itu karena pesawat menabrak burung. Namun spekulasi muncul setelah blogger Rusia Fighterbomber, yang terkait dengan Pasukan Dirgantara Rusia, membagikan rekaman kondisi pesawat. Video yang diunggah di Telegram tersebut memperlihatkan lubang di bagian ekor pesawat yang menyerupai kerusakan akibat pecahan peluru rudal antipesawat.

Kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi di Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Andrii Kovalenko dilansir kantor berita RBC Ukraine menuduh Rusia menembak pesawat Azerbaijan Airlines itu menggunakan rudal darat ke udara.

"Pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines, yang terbang dari Baku ke Grozny, ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia,” tuduh Kovalenko dikutip Kamis (26/12/2024).

Ukraina Tuduh Rusia Tembak Azerbaijan Airlines dengan Rudal Anti Pesawat

Dia menambahkan, Rusia seharusnya menutup wilayah udara di atas Grozny ketika ada dugaan serangan pesawat tak berawak tetapi tidak melakukannya.

Pesawat Azerbaijan Airlines diduga melakukan pengalihan rute penerbangan setelah serangan pesawat tak berawak Ukraina di Grozny, yang dikonfirmasi oleh Sekretaris Dewan Keamanan Chechnya, Khamzat Kadyrov.

Kantor berita Euronews menyebutkan, penerbangan 8432 dijadwalkan melakukan perjalanan dari ibu kota Azerbaijan, Baku ke Grozny di Rusia.

Menurut Azerbaijan Airlines, 37 penumpang adalah warga negara Azerbaijan. Terdapat 16 warga negara Rusia, enam warga negara Kazakstan, dan tiga warga negara Kyrgyzstan.

Data pelacakan penerbangan dari FlightRadar24 menunjukkan pesawat tersebut membuat angka delapan saat mendekati bandara di Aktau. Ketinggiannya naik dan turun secara signifikan selama beberapa menit terakhir penerbangan sebelum menghantam tanah.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi mengenai alasan di balik kecelakaan itu. Dia mengatakan bahwa cuaca telah memaksa pesawat untuk mengubah jalur dari rencana.

"Informasi yang diberikan kepada saya adalah pesawat tersebut mengubah jalur antara Baku dan Grozny karena kondisi cuaca yang memburuk dan menuju ke bandara Aktau, di mana ia (pesawat) jatuh saat mendarat,"katanya.


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER