KABARINDO, SOLO - Persis Solo U-20 meraih juara Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-20 Musim 2023/2024 usai menundukan Persita Tangerang U-20 dengan skor meyakinkan 1-3 di Stadion Manahan, Solo, Kamis (7/3/2024).
Gol-gol kemenangan Persis Solo U-20 dipersembahkan masing-masing oleh Ahmad Atallah Araihan (31'), Ibnul Mubarak (52'), dan Dicky Daniel Pontolaeng (73'). Sementara itu, Persita Tangerang U-20 yang semoat unggul lebih dahulu dicetak pada babak pertama oleh Ikwan Ali Tanamal (19').
"Di awal babak kita sempat tertinggal dari Persita. Tapi, saya mengingatkan kepada anak-anak bahwa apa yang sudah kita perjuangkan selama ini disia-siakan. Kesempatan dan peluang sekecil apa pun tolong eksekusi untuk menjadi gol demi menambah motivasi dan semangat mereka," paparnya kepada awak media.
Tim ini, lanjut Aliet, dibentuk bukan hanya satu bulan menjelang kompetisi, tapi ini dibentuk karena Persis memang fokus pembinaan pemain-pemain muda yang disiapkan untuk tim senior.
"Jadi, kami kurang lebih sudah dua tahun kita berkumpul. Saya juga berterima kasih kepada semua jajaran pelatih yang pernah terlibat dalam pembentukan akademi, mulai dari coach Eko, coach Misha Radovic, coach Jackson F Thiago dan coach Rasiman yang membentuk mereka (pemain Persis U-20) sampai sekarang. Saya itu sebagai finishingnya, mereka yang membentuk fondasinya dan saya sangat berterima kasih kepada mereka yang pernah terlibat, meski dalam kurun waktu 2 tahun itu saya sudah bersama mereka," terangnya lagi.
"Sebagian besar pemain kami memang berasal dari luar Solo. Tapi, waktu awal tim ini dibentuk memang kami memantau pemain Solo yang berkualitas. Hanya pemain berkualitas yang bisa masuk sini. Jadi, kita untuk talent scoutingnya memang ada yang dari kompetisi amatir atau di luar PSSI. Dulu, sebelum Persis masuk Liga 1, sebagian dari mereka ada di tim lain, lalu kami tarik kembali. Karena memang muruah dari Persis sendiri adalah kita harus memunculkan banyak pemain dari Solo. Jujur, potensi pemain yang ada di daerah ini sangat luar biasa. Mulai dari U-16 hingga U-20. Kebetulan kapten kami asli sini," imbuhnya.
Ia pikir, potensi mereka untuk menembus tim senior itu sangat besar. Apalagi dengan Persis Solo melihat progres mereka dari awal kompetisi sampai ke partai puncak itu luar biasa perjuangan mereka. Itu bukti kalau mereka layak bermain di tim senior. Semoga, di musim depan, banyak dari mereka yang tembus tim senior.
Terkait dengan VAR yang memang diuji coba pertama kali di final ini, ia dan para pemain sangat luar biasa bangga.
"Ini pertandingan bersejarah, kita menjadi pelaku sepak bola nasional yang pertama kali mencoba VAR. Jadi, tadi ada momen yang tidak diberikan penalti itu. Adanya VAR membantu tugas mereka dan membuat kami, pelatih atau pemain tidak protes berlebihan," tandasnya Alief.
Kapten tim, Dika Kuswardani pun mengungkapkan hal senada dengan mengucapkan rasa syukurnya Persis Solo U-20 menjadi kampiun EPA Liga 1 U-20 yang telah ditunggunya selama 2 tahun.
"Saya sangat bersyukur karena sudah menunggu sangat lama, kurang lebih dua tahun. Tim Persis U-20 ini sudah kumpul dari tahun 2021. EPA 2023 kemarin kan sempat tertunda yang membuat anak-anak sempat kurang bersemangat untuk berlatih. Alhamdulillah, 2024 ini ada kompetisi U-20, semangat anak-anak terbakar lagi dan di kasih juara," paparnya.
"Kunci saya bisa stabil itu karena ingin membahagiakan orang tua saya. Motivasi lainnya adalah ketiga kakak saya, yang dulunya pemain bola, cuma sekarang tidak lagi dan tinggal saya yang bermain bola. Orang tua saya punya impian kalau salah satu anaknya bisa menjadi pesepak bola profesional. Makanya setiap saya masuk lapangan, itu selalu fokus," lebar Dika lagi yang mengagumi Kyle Walker dan Andik Vermansyah ini.
Kapten tim, Dika Kuswardani pun mengungkapkan hal senada dengan mengucapkan rasa syukurnya Persis Solo U-20 menjadi kampiun EPA Liga 1 U-20 yang telah ditunggunya selama 2 tahun.
"Ya kami menunggu cukup lama selama 2 tahun tim ini dibentuk sejak tahun 2021. Al Hamdulillah anak-anak semangat berjuang untuk meraih yang terbaik dan dibuktikan hari ini. Trophy ini juga saya persembahkan untuk orang tua yang menginginkan anaknya menjadi pemain sepakbola profesional," pungkasnya.
Sementara itu, pelatih Persita Tangerang U-20 Ilham Jaya Kesuma mengucapkan selamat kepada Persis Solo U-20 sebagau kampiun tahun ini. Ilham mengaku dalam pertandingan final ini timnya sudah memberikan yang terbaik, ada kesalahan terakhir di babak kedua, dengan terjadinya tiga gol.
Menyikapi penalti yang digagal dieksekusi setelah wasit melihat VAR harus diterima apapun hasilnya, itulah yang akan diberikan wasit.
"Kami harus terima, dan juga VAR membantu kinerja wasit di dalam lapangan, kami sepakat dengan anak-anak, apapun hasilnya, penalti atau tidak kami akan terima," ucap Ilham.
"Ini sesuatu kebanggaan buat kami, pertama kali di Indonesia VAR, ada sisi baik, yang saya cermati sebagai pelaku sepak bola ya bagus, ketika ada wasit ada kesalahan, pemain ada diving, perpanjangan waktu lebih banyak sesuai VAR, ada dua VAR yang saya lihat di pertandingan tadi, pertama pelanggaran, kedua penalti, bagi saya bagus untuk pesepakbola Indonesia," pungkasnya. Foto: PSSI.