JAKARTA – Trust Indonesia kembali menegaskan pemilu presiden (Pilpres) akan berlangsung dua putaran. Trust pun membantah asumsi sejumlah pihak yang menyebut Pilpres hanya akan berlangsung satu putaran.
Menurut Direktur Eksekutif Trust Indonesia, Azhari Ardinal, dengan komposisi masing-masing para pendukung dan dinamika politik terakhir, potensi pilpres dua putaran masih jauh lebih besar ketimbang satu putaran. Azhari masih sangat yakin belum ada pergeseran suara yang signifikan selama kurun waktu dua bulan terakhir.
“Semua pasangan Capres masih mengandalkan basis pendukung masing-masing. Anies-Muhaimin mengandalkan dukungan PKS, PKB dan kelompok terpelajar. Prabowo-Gibran ditopang pendukung Gerindra, Jokowi Effect dan Gen Z. Sementara Ganjar tentu mengandalkan pendukung PDIP, PPP dan kelompok marhaen. Belum ada perubahan signifikan dari perjalanan dua bulan terakhir (Debat dan kampanye),” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/2) siang.
“Peluang Pilpres dua putaran jauh lebih besar dari satu putaran. Pilpres akan berlangsung dua putaran,” sambung Azhari.
Namun demikian, Azhari enggan menyudutkan temuan survei sejumlah lembaga yang meyakini Pilpres akan berlangsung satu putaran.
Menurutnya, semua lembaga survei memiliki metodologi dan penentuan responden masing-masing. Dengan demikian, bisa jadi temuan survei yang dimaksud benar adanya karena bergantung pada kondisi lapangan yang berbeda-beda.
Apalagi, bagi Azhari, hanya sedikit lembaga yang berani merilis kepemilikan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran di atas 50 persen + 1.
Dari 120 lembaga survei yang diakui KPU, jumlah tersebut tentu tidak akan mewakili pendapat umum lembaga survei.
Azhari pun kembali menegaskan Trust Indonesia masih sangat yakin Pilpres akan berlangsung dalam dua putaran.
“Sekali lagi, saya sangat yakin Pilpres akan berlangsung dalam dua putaran,” tutur dia.