Tren Perilaku Konsumen Selama Ramadhan, Nonton TV & Berinternet Lebih Lama
Ramadhan berdampak terhadap kebiasaan konsumen dalam aktivitas sehari-hari, juga soal waktu atau jenis media yang dimanfaatkan
Surabaya, Kabarindo- Bulan Ramadan selalu berdampak terhadap kebiasaan konsumen, bukan hanya dari aktivitas sehari-hari, tetapi juga soal waktu atau jenis media yang mereka manfaatkan
Data dari Nielsen Television Audience Measurement yang dilakukan di 11 kota besar di Indonesia, menunjukkan adanya peningkatan konsumsi tayangan televisi selama Ramadhan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Ramadhan mendorong masyarakat lebih banyak menonton televisi, khususnya saat sahur, menjelang berbuka dan setelah sholat tarawih. Khusus pada jam sahur, peningkatan pemirsa dapat mencapai lebih dari tujuh kali lipat. Sedangkan jenis program yang menunjukkan peningkatan penonton selama Ramadhan adalah program religi, anak-anak dan hiburan.
Namun Nielsen mencatat angka TV Rating (TVR) pada 2021 menurun jika dibandingkan dengan bulan Ramadhan sebelum pandemi pada 2019. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah konsumsi media digital yang melonjak sejak pandemi pada 2020.
Survei Nielsen Consumer and Media View di 11 kota besar menunjukkan peningkatan konsumsi dan waktu menggunakan media digital selama Ramadhan 2021 dibandingkan dengan 2019. Masing-masing naik sebesar 24% dan 35%. Masyarakat juga mencari sumber hiburan baru di digital selama Ramadhan. Ini terlihat dari aktivitas yang mereka lakukan. Menonton video, berbelanja online, mendengarkan musik dan bermain games merupakan aktivitas yang meningkat paling signifikan.
Nielsen juga mencatat adanya hobi-hobi baru yang muncul selama pandemi dan kemungkinan akan tetap bertahan kalaupun pandemi berakhir nanti, seperti memasak dan berkebun. Secara perlahan, aktivitas berolahraga juga menunjukkan peningkatan pada 2021, khususnya yang bertipe perorangan, seperti jogging.
“Sejumlah perilaku konsumen mengalami perubahan seperti dalam memanfaatkan media, kebiasaan dalam berbelanja dan aktivitas olahraga pada periode tersebut. Kami melihat pemilik merek dapat mengoptimalkan perilaku konsumen ini untuk melakukan strategi pemasaran dengan multimedia dan multiplatform sebagai pendekatan yang lebih efektif untuk mendapatkan kepercayaan konsumen. Apalagi pemerintah melakukan transisi dari pandemi ke endemi pada tahun ini,” kata Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia, Hellen Katherina.
Tentang kebiasaan mudik, Nielsen mencatat peningkatan perjalanan luar kota yang dilakukan konsumen selama Ramadan 2021 dibandingkan dengan tahun 2020 ataupun 2019. Hellen memprediksi, perjalanan keluar kota tahun ini semakin meningkat dengan pilihan moda transportasi yang lebih beragam. Hal ini bisa menjadi turnaround moment bagi online travel/ticketing dan kesempatan aktivasi branding sepanjang jalur mudik.
Ramadhan juga berpengaruh terhadap kebiasaan beriklan para pemilik merek. Nielsen Ad Intel mencatat peningkatan angka belanja iklan seminggu sebelum Ramadhan. Dari sisi kategori produk, ada beberapa kategori yang menggunakan momen Ramadhan sebagai waktu yang tepat untuk beriklan lebih dari pada biasanya. Kategori produk seperti kosmetik atau detergen pakaian bahkan produk cat, menawarkan penampilan baru yang lebih baik kepada konsumen selama Ramadhan. Kategori yang juga tercatat menaikkan belanja iklan di media televisi dan digital adalah minuman seperti sirup, mouthwash, obat maag dan processed food.
“Ramadhan pada 2021 menunjukkan konsumen melakukan banyak penyesuaian, termasuk media yang mereka konsumsi. Pemilik merek perlu melakukan strategi kampanye media baik di TV maupun internet yang dilakukan secara komprehensif, mengingat kedua media ini mempunyai fungsi yang saling mendukung untuk mendapatkan kepercayaan konsumen, serta bersiap untuk kondisi normal kembali,” jelas Hellen.