KABARINDO, JAKARTA--Alam Filipina kembali menunjukkan keganasannya. Setelah sempat porak-poranda dihantam Topan Kalmaegi pekan lalu, kini giliran Topan Fung-wong (dikenal lokal sebagai Topan Uwan) yang meninggalkan jejak duka. Laporan terbaru dari media lokal menyebutkan, korban jiwa akibat badai ini telah melonjak menjadi 27 orang per Rabu (12/11/2025), saat topan mulai bergerak mengancam Taiwan.
Ini adalah kabar buruk yang beruntun. Meski Fung-wong kini sudah meninggalkan Wilayah Tanggung Jawab Filipina (Philippine Area of Responsibility/PAR), dampaknya masih terasa di 10 provinsi yang diterjang. Wilayah Administratif Cordillera menjadi lokasi yang paling parah mencatat jumlah korban tewas tertinggi.
Selain 27 korban jiwa, dua orang dilaporkan masih hilang, sementara 36 lainnya terluka.
Data otoritas setempat pada Selasa (11/11/2025) sungguh mencengangkan: Topan Fung-wong berdampak langsung pada lebih dari 2,4 juta jiwa di 15 wilayah, termasuk Luzon Tengah, BARMM, dan Visayas Barat. Ini bukan angka kecil, melainkan skala bencana yang membutuhkan perhatian serius.
Ribuan kepala keluarga terpaksa meninggalkan rumah mereka demi keselamatan. Tercatat, lebih dari 800 ribu orang mengungsi, ditampung di sekitar 11.800 pusat evakuasi yang tersebar di wilayah terdampak. Inilah gambaran nyata betapa rentannya infrastruktur dan permukiman warga terhadap amukan alam.
Selain korban jiwa dan pengungsi massal, badai juga melumpuhkan fasilitas publik. Jalan dan jembatan rusak parah, memutus akses logistik dan bantuan kemanusiaan. Gangguan pasokan listrik dan air pun masih terus berlanjut di puluhan kota, menambah penderitaan warga yang sudah kehilangan harta benda.
Kini, Topan Fung-wong sedang menuju pintu masuk Taiwan. Meski badan cuaca setempat menyatakan topan tersebut terus melemah, hujan lebat yang dibawanya masih menjadi ancaman serius bagi wilayah Taiwan bagian tengah dan selatan. Otoritas di Taipei kini sudah meningkatkan status siaga.
Peristiwa ini sekaligus menjadi alarm keras bagi Filipina. Baru pekan lalu, Topan Kalmaegi menewaskan sedikitnya 224 orang dan meninggalkan 109 orang hilang, serta melukai lebih dari 500 orang.
Frekuensi dan intensitas badai yang terus meningkat di wilayah PAR --zona pengawasan penting PAGASA untuk deteksi dini topan-- menunjukkan betapa mendesaknya Filipina untuk memperkuat sistem mitigasi bencana.
Yang jelas, Topan Fung-wong telah menambah panjang daftar duka kemanusiaan di Asia Tenggara. Sementara upaya pemulihan terus berjalan, fokus kini beralih ke Taiwan yang bersiap menghadapi sisa kekuatan badai tropis ini. Sebuah pengingat getir bahwa kekuatan alam selalu berada di atas rencana manusia.
Source: Inilah.com





