KABARINDO, MALAWI – Sedikitnya 99 orang dipastikan meninggal pada Senin (13/3/2023) setelah Topan Freddy menghantam Malawi selatan.
Komisaris Urusan Manajemen Bencana negara itu, Charles Kalemba, mengatakan kepada CNN, sebagian besar kematian terjadi di Blantyre, ibu kota komersial Malawi.
"Kami telah mencatat 99 orang tewas di sekitar tujuh dewan, dengan kota Blantyre sebagai yang tertinggi dengan 85 tewas dan sekitar 134 orang di Blantyre saja dirawat di rumah sakit," kata Kalemba kepada CNN pada Senin (13/3/2023) malam. Dia memperingatkan jumlah korban tewas dan terluka bisa meningkat.
“Presiden Lazarus Chakwera, telah memperhatikan dengan sangat prihatin kehancuran yang saat ini dibawa Topan Freddy ke sebagian besar distrik di wilayah Selatan Malawi,” kata siaran pers pemerintah.
“Oleh itu, pemerintah sudah menanggapi keadaan darurat, memberikan bantuan mendesak ke semua distrik yang terkena dampak, dan meminta dukungan lokal dan internasional untuk semua keluarga yang terkena dampak bencana ini,” lanjut pernyataan itu.
Kementerian pendidikan Malawi dalam sebuah pernyataan, pada Minggu (12/3/2023) mengatakan sekolah akan tetap ditutup di 10 distrik yang terkena dampak paling parah hingga Rabu (15/3/2023).