KABARINDO, KUDUS - Aksi menolak pelarangan truk over dimension and overloading (ODOL) terjadi di Kudus, Jawa Tengah.
Ratusan supir truk berdemo di Dinas Perhubungan setempat soal aturan "Zero ODOL" ini.
Mereka mengaku akan kehilangan mata pencaharian jika aturan ini diterapkan.
Para supir ini tak lupa membawa truk mereka ketika berdemo, memenuhi jalanan dan halaman Kantor Dishub Kudus.
Audiensi sempat dilakukan, Ketua Umum Aliansi Pengemudi Nasional, Suroso, didampingi kuasa hukum Slamet Riyadi beraudiensi dengan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus, Catur Sulistiyanto.
"Kami berharap Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengkaji ulang pemberlakuan normalisasi ODOL tersebut karena banyak sopir truk yang akan kehilangan mata pencaharian ketika aturan tersebut diberlakukan," kata Suroso.
Beban Supir
Suroso mengatakan, tak semua supir mampu mengikuti aturan itu.
Artinya, supir harus membenahi diensi truk mereka, padahal mereka sudah terbebani angsuran pelunasan truk serta operasional kendaraan.
Mereka meminta juga diajak diskusi so aturan, tak hanya Organda selaku pengusaha saja.
Para supir mengatakan jika aturan ini tetap berlaku, harga barang di sana bisa melonjak tinggi. Hal ini karena mahalnya harga jasa angkutan barang.
Catur mengatakan akan membawa aspirasi ini ke Kementerian Perhubungan RI.
Sumber: Antara
Foto: Antara