Tips Pertahankan Eksistensi Bisnis; Ubah Tren Jadi Bisnis Kompeten
Perubahan tren yang cepat harus dimanfaatkan pelaku bisnis untuk memperbarui ide dalam produk atau layanan
Surabaya, Kabarindo- ShopeePay memberikan tips untuk memanfaatkan tren menjadi ide bisnis menarik serta strategi untuk mempertahankan eksistensi bisnis di tengah ketatnya persaingan pasar bersama Najla Bisyir, Founder Bittersweet By Najla, Kara Nugroho, Co-Founder & Creative Director PVRA, dan Ibrahim Mochamad Bafagih, Presiden Komunitas Tangan Di Atas.
Menjamurnya bisnis kekinian yang tengah digandrungi oleh masyarakat menginspirasi banyak pelaku bisnis untuk mengadopsi ide bisnis serupa, seperti minuman kopi kekinian, boba, dessert box hingga produk fesyen lokal seperti tas dan sepatu. Respon positif masyarakat terhadap berbagai inovasi produk ini mendorong peningkatan konsumsi masyarakat dan membantu pemilik bisnis dari skala kecil hingga besar untuk semakin tumbuh, khususnya saat pandemi Covid-19. Kondisi ini juga secara nyata dapat mendukung upaya akselerasi pemulihan ekonomi Indonesia yang disebutkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, diproyeksikan tumbuh menjadi 7%-8% pada kuartal II-2021.
Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay, percaya selain melalui promosi, sebuah bisnis harus terus mendorong diri untuk lebih kreatif dan inovatif guna menciptakan pembeda dari bisnis lainnya. Perubahan tren yang cepat juga harus dimanfaatkan pelaku bisnis untuk memperbarui ide dalam produk atau layanan yang ditawarkan agar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.
Banyak sekali kesulitan yang dihadapi saat ingin membangun bisnis. Namun, tantangan sebenarnya adalah bagaimana bisnis mampu mempertahankan eksistensinya agar tidak redup di tengah banyaknya tren dan bisnis baru yang bermunculan. Tak hanya menghadirkan bisnis yang ngetren, pelaku bisnis juga harus memposisikan diri sebagai konsumen dan melakukan riset pasar agar dapat menciptakan inovasi yang sesuai. Pastikan produk atau jasa yang ingin dikembangkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, lalu rencanakan aspek finansial seperti kebutuhan modal dan harga penjualan secara matang. Lakukan upaya ini secara berkala untuk terus berinovasi dan mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.
Menurut Kara Nugroho, Co-Founder & Creative Director PVRA, tren yang berkembang memang dapat menjadi inspirasi bisnis yang menjanjikan. Namun, diperlukan kecermatan dan kreativitas untuk menghadirkan bisnis yang bisa bertahan lama di tengah ketatnya persaingan pasar.
“Kami berusaha untuk selalu up to date dengan tren yang sedang populer, sehingga produk kami selalu dicintai pengguna. Selain memberikan sentuhan khas pada produk alas kaki, kami juga mengadopsi beberapa metode pembayaran digital agar semakin memudahkan para pelanggan saat membeli produk PVRA melalui pembelian online,” ujarnya.
Guna menjangkau lebih banyak konsumen, pelaku bisnis harus mengoptimalkan upaya pemasaran produk secara rutin. Salah satu caranya menggunakan media sosial dan platform e-commerce. Hal ini membutuhkan perencanaan yang matang mengenai identitas brand dan produk yang ingin dipasarkan, sehingga strategi pemasaran dapat dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.
Najla Bisyir, Owner Bittersweet by Najla, menjelaskan bisnis Bittersweet by Najla lahir dan besar dari media sosial. Ia percaya, selain kualitas produk yang baik, juga harus memanfaatkan media sosial untuk menampilkan beragam pilihan produk ke lebih banyak orang. Ia juga mengadopsi pembayaran digital demi kemudahan bertransaksi pelanggan serta menambah kanal penjualan melalui e-commerce. Dengan upaya ini, dessert box produknya dapat dinikmati oleh konsumen di lebih banyak kota di seluruh Indonesia.
Ketika menemukan peluang bisnis pada tren yang sedang hangat, pelaku bisnis harus segera memanfaatkan momentum tersebut sebelum tren yang ada tergantikan dengan yang baru. Sebuah bisnis dapat berkolaborasi dengan influencer atau bisnis serupa lainnya agar terjadi persilangan pelanggan dari dua pasar yang berbeda. Hasilnya, tren yang menjadi sumber inspirasi bisnis atau produk tersebut dapat bertahan lebih lama. Kolaborasi juga dapat menciptakan inovasi pada produk yang ditawarkan, menghasilkan beragam promosi menarik serta menjawab lebih banyak permintaan dan kebutuhan pasar.
Ibrahim Mochamad Bafagih, Presiden Komunitas Tangan Di Atas, menambahkan pelaku usaha harus terbuka terhadap segala bentuk inovasi, diskusi dan kolaborasi positif, seperti yang rutin dilakukannya antar sesama anggota komunitas. Hal ini dapat menjadi solusi praktis untuk saling berbagi tips dan strategi dalam meningkatkan layanan dan produk bagi konsumen. Untuk itu, bergabung ke dalam komunitas merupakan langkah strategis yang selalu didorong oleh komunitas Tangan Di Atas.
Penulis: Natalia Trijaji