Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Berita Utama > Tingkat Literasi Rendah, Indonesia Berada di 10 Negara Terbawah

Tingkat Literasi Rendah, Indonesia Berada di 10 Negara Terbawah

Berita Utama | Senin, 29 Agustus 2022 | 21:42 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Tingkat Literasi Rendah, Indonesia Berada di 10 Negara Terbawah

Tingkat Literasi Rendah, Indonesia Berada di 10 Negara Terbawah

Surabaya, Kabarindo- Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Karena itu, Tentang Anak mengadakan webinar bertajuk “Cegah dan Atasi Tantrum pada Anak, Tingkatkan Performa si Kecil di Sekolah!”.

Sebagai narasumber adalah Grace E. Sameve, M.A, M.Psi, psikolog (Principal Child Psychologist Tentang Anak), Gianti Amanda, M. Psi. T., Montessori, Dipl. (Principal Early Childhood Education Tentang Anak) dan Grace Melia (Terapis Bermain Tentang Anak) untuk memperkenalkan kembali pentingnya menumbuhkan rasa gemar membaca pada anak, dan bagaimana hal tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan sosial serta performa anak terutama di sekolah.

Tentang Anak memberikan poin-poin penting pada Senin (29/8/2022) dari para ahli dan narasumber sebagai berikut:

Penentu utama keberhasilan anak tidak hanya kemampuan intelegensinya

Mempersiapkan anak ke sekolah agar berhasil akademiknya di masa depan harus dilakukan sejak anak usia dini, seperti umur 1 atau 2 tahun dengan cara memperkenalkan emosi dasar (marah, senang, sedih, takut dan masih banyak lagi). Jika anak sudah bisa memahami emosi, maka dapat lebih mudah meregulasi emosinya, dan secara tidak langsung akan berdampak baik pula ketika anak memasuki fase sekolah. Seperti anak bisa lebih mudah beradaptasi dengan segala situasi baru, bersosialisasi dengan teman hingga tenang dalam menghadapi hal yang sulit di sekolah.

Performa anak di sekolah sangat dipengaruhi oleh aspek emosi dan sosial

Jika anak kesulitan meregulasi emosinya, dapat berdampak terhadap aktivitas akademiknya di sekolah seperti kesulitan bergaul dengan teman-teman, kesulitan bergabung aktivitas di kelas dan masih banyak lagi.

Cara agar anak bisa mengenal emosi

Orang tua harus bisa meregulasi emosinya lebih dulu sebelum mengajarkan hal tersebut kepada anak, Komunikasi antara orang tua dan anak juga sangat penting, salah satunya dengan cara mengomunikasikan emosi melalui buku anak dan produk edukasi lainnya. Buku dengan gambar bisa menjadi alat bagi anak meregulasi emosi. Anak bisa dengan mudah melihat berbagai situasi, kondisi dan ekspresi jika ada bantuan visual melalui buku.

Atasi anak tantrum dengan meregulasi emosi orang tua lebih dulu melalui teknik bernafas 4,5,6

Untuk memastikan anak sudah dalam situasi aman, orang tua bisa menitipkan kepada pasangan atau support system lainnya sebelum meregulasi emosinya. Lalu orang tua bisa menutup mata, menarik nafas selama 4 detik, menahannya selama 5 detik dan membuang melalui mulut selama 6 detik. Setelah itu orang tua dapat mengambil keputusan atau aksi berikutnya untuk mengatasi anak tantrum dengan lebih bijak ketika sudah lebih tenang.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER