KABARINDO, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bertemu dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim, di gedung Bina Graha Jakarta, Jumat 2 Desember 2022. Pertemuan tersebut bentuk komitmen pemerintah Indonesia dan Amerika untuk menindaklanjuti berbagai kesepakatan yang dihasilkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
“Pertemuan dengan Dubes Amerika ini selaras dengan arahan Presiden untuk membentuk task force (gugus tugas) di kementerian agar segera memfollow up berbagai kesepakatan dalam G20. Sehingga pertemuan G20 menjadi fokus dan terimplementasi,” kata Moeldoko dalam keterangannya, Sabtu (3/12/2022).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo minta pemerintah segera membentuk gugus tugas untuk menindaklanjuti sejumlah kesepakatan dalam KTT G20. Sebab, terdapat ratusan proyek multilateral dan bilateral yang harus ditindaklanjuti secepatnya.
Moeldoko memastikan, Kantor Staf Presiden akan mengawal arahan Presiden Jokowi terkait gugus tugas. Hal tersebut diharapkan benar-benar terdeliver dan dijalankan dengan baik oleh masing-masing kementerian terkait.
Khusus dengan Amerika Serikat, sebut Moeldoko, ada beberapa kesepakatan antara Presiden Jokowi dengan Presiden Amerika Joe Biden dalam KTT G20. Ia mencontohkan, komitmen Amerika berinvestasi dalam pengembangan kendaraan listrik berbasis fosil melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) senilai 20 miliar Dolar Amerika.
“Komitmen investasi ini harus ditindaklanjuti dengan cepat. Untuk itu, pertemuan dengan Dubes Amerika hari ini sangat penting,” kata Moeldoko.
Selain membahas langkah-langkah strategis dalam menindaklanjuti hasil kesepakatan dalam KTT G20, kata Moeldoko, pertemuannya dengan Dubes Amerika juga sebagai upaya untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dengan Amerika dalam segala lini yang tentu saling menguntungkan.
Sebagai informasi, pada rapat terbatas Evaluasi Pelaksanaan KTT G20, di Kantor Presiden Jakarta, Senin 28 November, Presiden Joko Widodo menyampaikan, KTT G20 telah menghasilkan berbagai kesepakatan dan komitmen investasi untuk Indonesia.
Terdapat 226 proyek yang bersifat multilateral dengan nilai sebesar 238 miliar Dolar Amerika Serikat (AS), dan 140 proyek yang bersifat bilateral dengan nilai 71,4 miliar Dolar AS.
"Ini harus dipastikan bahwa semua proyek program dan inisiatif ini segera dapat dieksekusi dengan cepat,” kata Presiden.
Foto:Istimewa