KABARINDO, - Tim Paradine Competition 991 telah berjuang habis-habisan pada balapan Bronze Cup 24H Spa. Sempat memimpin balapan di kelasnya, namun harapan untuk meraih podium pertama sirna karena banyak drama yang harus dialami tim.
Strategi tim Paradine Competition 991 sejak awal tereksekusi dengan baik. Start dari posisi 2 (P2) diserahkan kepada pebalap Silver, Toby Sowery untuk mencari P1 dan membuka jarak. Setelah itu lomba panjang berdurasi 24 Jam bisa dirancang fleksibel sesuai kondisi di trek.
Begitu start, Toby tak memaksa mengejar Max Hofer yang start dari P1 untuk tim Tresor Attempto 66. Toby yang mengendarai BMW M4 hanya menjaga jarak dengan Max yang menggeber Audi. Namun begitu periode pit stop, tim ambil keuntungan.
Rencana awal mengganti pebalap dari Toby ke Darren Leung diubah, menjadi
tetap Toby. Dan itu menempatkan Paradine memimpin lomba 24 Hours of Spa kelas Bronze Cup yang start digelar dari Sabtu (28/6) hingga finis Minggu.
Tim Paradine berada di P1 dengan keunggulan nyaman. Namun petaka awal datang. Pada chicane terakhir, Toby dihantam dari belakang. Bukan hanya melintir dan kehilangan posisi lomba, menjadi P14, namun mobil BMW GT3 itu juga mengalami kerusakan diffuser yang menyebabkan laju tidak stabil dan optimal setelahnya.
Ketika kemudi pindah ke Darren, masalah lain datang. Di Tikungan Les Combes dia ditabrak oleh Rolf Ineichen (tim Herbert Motorsport 92) yang mengendarai Porsche. Lagi, selain posisi lomba tambah turun mobil pun kian rusak. Tim Herbert Motorsport 92 kena penalti drive
through akibat insiden tersebut.
Jake Dennis dan Sean Gelael berbagi tugas berat setelah dua drama tersebut. Posisi lomba membaik, walau mobil tak prima. Bahkan ketika di tangan Sean, dia sedang memburu P10 dan lebih cepat 1-2 detik dari Jef Machiels (AF Corse 52).
Ketika dalam proses siap menyusul itu Sean malah kebagian petaka di trek saat race sudah masuk ke malam hari. Pemandangan awal adalah ban kiri depannya hilang dan rem terbakar. Hebatnya, Sean mampu mempertahankan diri bersama mobilnya yang sudah rusak parah itu untuk kembali ke garasi dengan selamat.
Bahkan, momen ketika Sean berhenti di chicane sebelum masuk pit
diacungi jempol karena itu tidak menyebabkan balapan terganggu dan
dia pun bisa masuk ke pit dan juga garasi dengan baik, walau area ban kiri depan masih terbakar.
Mobil diperbaiki lama, hingga akhirnya bisa dipakai lagi untuk balapan. Kerja keras tim mekanik dan teknisi Paradine Competition 991 mampu membuat Toby kembali ke trek walau sudah ketinggalan
belasan lap. Namun saat itu balapan masih panjang, masih sekitar 15 jam. Toby, Sean, Darren, dan Jake mencoba fight untuk mencari hasil finis terbaik dengan mobil yang sudah seadanya.
Namun akhirnya kondisi mengharuskan mereka berhenti balapan pada sekitar enam jam menjelang finis. Mobil sudah rusak parah. "Laher ban membuat rem terbakar, setelah itu merusak semua area di bagian kiri depan," ujar Sean, Brand Ambassador Pertamax Turbo.
"Mobil 991 terpaksa berhenti dari balapan karena kerusakan di sana-sini. Namun para pebalap dan kru kami bekerja luar biasa untuk mengatasi keadaan. Kami berjanji akan tampil lebih baik untuk 24H of Spa tahun depan," demikian pernyataan resmi tim Paradine Competition dalam media sosial mereka.
24H of Spa di Sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia itu dimenangkan oleh Gresser Racing Team 63 (Lamborghini), sementara untuk kelas Bronze Cup tim Kessel Racing 74 (Ferrari) finis terdepan.
Putaran berikut GT World Challenge Europe (GTWCE) - Endurance Cup adalah di Nurburgring, Jerman, pada 29-31 Agustus 2025. Sean Gelael berpartisipasi di GTWCE berkat dukungan dari KFC, Pertamax Turbo, dan Livin' by Bank Mandiri.