SELAMAT : Salah satu penumpang Azerbaijan Airlines yang selamat dari maut. (FOTO/Istimewa)
BAKU, KABARINDO -- Seorang penumpang Azerbaijan Airlines terus menerus mengucapkan kalimat tauhid dan syahadat sebelum pesawat jenis Embraer 190 itu menghujam tanah dan meledak. "Allahu Akbar, Lailahaillallah. Asyhadu allaa ilaaha illallaah wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah,"ujar penumpang pria bertopi hitam itu berulang-ulang dikutip Kamis (26/12/2024).
Video yang beredar menunjukkan pria tersebut merekam kondisi kabin pesawat yang dilanda kepanikan. Masker oksigen di atas kursi penumpang sudah terbuka. Saat proses evakuasi, pria yang duduk di kursi baris belakang itu kembali mengunggah video dirinya selamag. "Allahu Akbar,"serunya sembari merekam kondisi pesawat yang hancur.
Pesawat Embraer 190 Azerbaijan Airlines Penerbangan 8243 jatuh dan terbakar di dekat Bandara Internasional Aqtau, Kazakhstan, Rabu (25/12/2024). Pesawat dengan rute penerbangan dari Baku ke Grozny, Chechnya itu mengangkut 67 orang.
Kantor berita Rusia mengatakan bahwa pesawat tersebut terbang dari Baku ke Grozny di Chechnya Rusia, namun dialihkan rutenya karena kabut di Grozny. Pilot dilaporkan mengirimkan sinyal 7700 pada transpondernya yang menandakan telah terjadi keadaan darurat di dalam pesawat, saat terbang di atas Laut Kaspia dengan ketinggian 30.000 kaki.
Sinyal bahaya dengan membunyikan 7700 pada transponder dilakukan pada pukul 09:35 waktu setempat. Kru pesawat elaporkan kegagalan sistem kendali.
Kemudian pada pukul 09.49, pilot meminta pendaratan darurat di Bandara Internasional Aqtau di Aktau, Kazakhstan dan mencoba melakukannya dalam mode langsung. Sempat menghilang dari radar, pesawat nahas tersebut kemudian muncul kembali di radar pada pukul 10:07, terbang di atas Laut Kaspia menuju Aktau, jauh dari jalur penerbangan biasanya.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi mengenai alasan di balik kecelakaan itu. Dia mengatakan bahwa cuaca telah memaksa pesawat untuk mengubah jalur dari rencana.
"Informasi yang diberikan kepada saya adalah pesawat tersebut mengubah jalur antara Baku dan Grozny karena kondisi cuaca yang memburuk dan menuju ke bandara Aktau, di mana ia (pesawat) jatuh saat mendarat,"katanya.