Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Iptek > Teknologi AI Tingkatkan Efisiensi Operasional Peritel Indonesia

Teknologi AI Tingkatkan Efisiensi Operasional Peritel Indonesia

Iptek | Senin, 26 Juni 2023 | 18:12 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Teknologi AI Tingkatkan Efisiensi Operasional Peritel Indonesia

Teknologi AI Tingkatkan Efisiensi Operasional Peritel Indonesia

Surabaya, Kabarindo- Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi teknologi yang terus dieksplorasi di berbagai sektor, tak terkecuali ritel. Pemanfaatannya dapat menyederhanakan dan meningkatkan kinerja bisnis. Sejauh ini AI sudah banyak dimanfaatkan untuk layanan pelanggan.

Hal ini dibuktikan dengan kenaikan sebesar 40% pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) pada 2021-2027 di wilayah Asia Pasifik. Namun penerapan AI untuk ritel di Indonesia belum sampai menghasilkan automasi atau augmentasi proses yang signifikan.

Menurut penyedia solusi perencanaan ritel terpadu, RELEX Solutions, mengintegrasikan AI ke dalam prakiraan permintaan dan pengoptimalan inventaris sangat memungkinkan dan secara konsisten dapat meningkatkan ketersediaan produk, mengurangi limbah, menyederhanakan proses distribusi dan meningkatkan efektivitas operasional dalam distribusi dan toko. Hal ini terutama berlaku untuk industri ritel, di mana kegiatan operasi pasar dilakukan dalam skala yang sangat cepat dan besar.

Kristie Davison, Vice President APAC di RELEX Solutions, mengatakan operasional bisnis harus dipastikan berjalan lancer, bahkan di tengah perubahan. Penerapan AI di industri ritel merupakan suatu keharusan bagi bisnis untuk mendorong profitabilitas sekaligus memangkas biaya.

“AI membantu peritel memangkas biaya berlebih dan mengelola arus kas mereka untuk keberlanjutan bisnis yang lebih baik,” ujarnya pada Senin (26/6/2023).

Penerapan AI dalam operasional ritel harian menawarkan sejumlah manfaat bagi peritel Indonesia.

Mengurangi biaya operasional melalui prakiraan permintaan otomatis

Di tengah gempuran kenaikan harga barang dan jasa, masyarakat Indonesia menjadi lebih peka terhadap pergerakan harga, mulai mencari diskon dan menilai toko atau situs mana yang menawarkan harga paling kompetitif. Agar dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan ini dan lainnya, peritel perlu memanfaatkan automasi dan wawasan berbasis AI untuk memangkas biaya operasional serta menurunkan biaya barang dan jasa.

AI membantu memprediksi dampak dari faktor pendorong permintaan seperti promosi, tawaran harga, tampilan produk serta data ramalan industri untuk memperkirakan permintaan secara akurat dan mengoptimalkan penyetokan ulang barang-barang. Bagi kegiatan ritel, hal ini berarti mereka dapat mengalokasikan tenaga kerja dengan lebih baik dan menghindari kerugian. Perusahaan sekarang dapat menggunakan prakiraan permintaan otomatis yang digerakkan oleh AI untuk mengurangi biaya operasional sambil tetap memberikan harga yang kompetitif kepada pelanggan. Perusahaan juga dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam hal pengelolaan inventaris dan aspek bisnis penting lainnya dari kegiatan operasional.

Membantu efisiensi pengelolaan inventaris omnichannel

Meskipun peritel diperkirakan akan mengalami peningkatan foot traffic, kanal daring akan terus menjadi lazim, karena kemudahan/kenyamanan penggunaan dan penghematan yang mereka tawarkan melalui promosi digital. Menurut laporan Meta dan Bain & Company pada 2022, Indonesia memiliki mayoritas konsumen digital di Asia Tenggara yang saat ini mencapai 168 juta orang. Indonesia juga diperkirakan akan terus meningkatkan nilai barang dagangannya (gross merchandise value/GMV) sebesar 17% pada 2027.

Dengan meningkatnya permintaan untuk omnichannel, peritel harus fokus untuk menghilangkan silo di dalam bisnis mereka dan mulai mengelolanya sebagai satu kesatuan yang utuh. Transformasi ini merupakan tugas berat yang membutuhkan pelaporan real-time yang akurat untuk mengelola ekspektasi pelanggan secara memadai, sehingga penting bagi merek ritel untuk mengintegrasikan solusi yang didukung oleh AI. Alat bantu yang tepat memastikan pemenuhan pesanan online dari toko, backorder pelanggan serta pesanan online diperhitungkan dengan benar dalam peramalan dan perencanaan inventaris, bahkan ketika produk dialihkan dari satu pusat pemenuhan ke pusat pemenuhan lainnya.

Berikan pengalaman pelanggan yang lebih baik

Jika peritel sampai kehabisan stok, mereka dapat kehilangan penjualan hingga pelanggan. Efisiensi operasi pengisian ulang peritel sangat penting untuk menjaga kepuasan pelanggan dan profitabilitas bisnis. Namun sebuah studi terbaru oleh RELEX Solutions menemukan hampir 50% peritel tidak mengetahui berapa banyak stok yang mereka miliki di setiap toko, sehingga kemudian menimbulkan kesenjangan dalam pendekatan strategis untuk keakuratan dan tingkat efektivitas pemesanan yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut.

Untuk tetap berada di radar konsumen, peritel perlu memprioritaskan sisrem pengisian stok barang yang efisien dan memenuhi kebutuhan pelanggan tanpa membebani sumber daya. Mengingat konsumen dapat berbelanja kapan saja dan di mana saja, teknologi AI dan pembelajaran mesin membantu merek menjaga jumlah inventaris yang tepat, memperkirakan perubahan permintaan dan menyesuaikan pesanan pengisian ulang, sehingga mendorong peningkatan layanan, penjualan dan kepuasan pelanggan.

Mengingat konsumen dapat berbelanja kapan saja dan di mana saja, perusahaan dapat melayani pelanggan secara lebih efektif dengan menggunakan AI dan pembelajaran mesin untuk mempertahankan jumlah inventaris yang cukup, mengantisipasi perubahan permintaan, dan menyesuaikan pesanan pengisian ulang.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER