Oleh: Buyung Wijaya Kusuma/Mantan Wartawan Harian Kompas
KABARINDO, JAKARTA - Komjen Pol Purn Dr. H. Syafruddin Kambo, M.Si, adalah sosok yang tak hanya dikenal sebagai mantan pejabat tinggi kepolisian, tetapi juga sebagai penggerak kerukunan beragama di Indonesia. Meski telah pensiun, semangatnya dalam menjaga harmoni antarsuku, agama, dan budaya tetap membara. Melalui berbagai inisiatif, seperti dialog lintas agama dan pelatihan bagi tokoh agama, ia terus berupaya memperkuat toleransi di tengah masyarakat yang beragam.
Di bawah payung Yayasan ASFA, yang mengusung tagline "Perdamaian untuk Dunia," Syafruddin mengembangkan program-program yang mendorong kerja sama antarkelompok keagamaan.
Di tengah semakin kompleksnya tantangan kerukunan beragama di Indonesia, peran aktif Syafruddin dalam berbagai kegiatan penegakan toleransi dan pembinaan sarana keagamaan patut mendapat perhatian.
Sebagai sosok yang berpengalaman di jajaran kepolisian, bahkan Syafruddin dikenal sejak lama menunjukkan dedikasi yang tinggi terhadap misi menciptakan harmoni di masyarakat, tampak dari berbagai inisiatif yang telah dilakukannya pasca menjabat sebagai Wakapolri.
Salah satu langkah signifikan yang diambil oleh Syafruddin adalah pencanangan Program Kerukunan Umat Beragama pada 24 November 2017 di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara Polri dan masyarakat untuk menjaga toleransi antarumat beragama.
Pada waktu itu, merupakan era di mana berita-berita sensasional sering kali memprovokasi ketegangan, komitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai merupakan kontribusi yang sangat berharga.
Lebih lanjut, pada 14 Maret 2019, Syafruddin terlibat dalam forum dialog lintas agama yang diadakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Dalam forum tersebut, ia berbagi wawasan tentang pentingnya komunikasi antara pemimpin agama sebagai cara untuk mengurangi potensi konflik.
Dialog seperti itu, tidak hanya membuka jalan untuk kesepahaman tetapi juga memperkuat jalinan persahabatan antarumat beragama.
Kemudian, kegiatan bhakti sosial berbasis keagamaan yang diadakan pada 10 November 2019 di Yogyakarta juga menjadi bukti nyata keberpihakannya terhadap kerukunan. Dalam acara ini, Syafruddin menyampaikan sambutannya tentang peran Polri dalam mendukung kegiatan sosial yang mengedepankan gotong royong.
Acara tersebut tidak hanya berfungsi untuk memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, tetapi juga sebagai sarana memperkuat ikatan sosial antar umat beragama.
Dalam konteks pembinaan sarana keagamaan, pada 5 Agustus 2021, Syafruddin meresmikan sebuah rumah ibadah di Bali, menjelaskan pentingnya fasilitas keagamaan sebagai wadah bagi masyarakat untuk bersatu, beribadah, dan berbagi nilai-nilai kasih sayang. Momen bersejarah ini menjadi simbol bahwa ruang ibadah harus bisa diakses oleh semua, tanpa memandang perbedaan.
Kegiatan pelatihan dan pemberdayaan tokoh agama pada 28 September 2022 di Surabaya menunjukkan betapa seriusnya Syafruddin dalam menggerakkan tokoh agama untuk menjadi agen perdamaian dan memperkuat kerukunan di masyarakat. Melalui pelatihan ini, diharapkan para tokoh agama dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mengatasi permasalahan yang ada.
Dan yang tak kalah penting, pada 20 Maret 2023, Syafruddin meluncurkan kampanye untuk mencegah radikalisasi yang melibatkan pemuda dan tokoh agama. Upaya ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya pendidikan karakter berbasis nilai-nilai keagamaan yang toleran sebagai fondasi untuk menjaga keutuhan bangsa.
Radikalisasi bukan hanya menjadi masalah individu tetapi juga menjadi tantangan kolektif yang harus dihadapi dengan strategi yang bijak.
Kini, Syafruddin masih melanjutkan dedikasinya melalui Yayasan ASFA dengan tagline "Perdamaian untuk Dunia". Yayasan ini berfokus pada upaya memperkuat toleransi dan kerukunan beragama, serta mengembangkan inisiatif yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat untuk hidup rukun dalam keragaman.
Melalui yayasan tersebut, Syafruddin menunjukkan bahwa upaya menjaga perdamaian dan toleransi adalah tanggung jawab bersama di tengah tantangan zaman yang terus berubah.
Komitmen Komjen Pol Syafruddin yang berkelanjutan terhadap kerukunan beragama dan perdamaian patut diapresiasi. Dalam organisasi kemasyarakatan yang kian kompleks, peran tokoh publik seperti Syafruddin menjadi penting.
Dengan terus melanjutkan langkah-langkah strategis yang telah diambilnya dan memperluas jangkauan dampaknya melalui Yayasan ASFA, ia menunjukkan bahwa misi mulia untuk menciptakan dunia yang damai bukanlah sekadar slogan semata, tetapi merupakan upaya yang nyata dan berkelanjutan.
Ini adalah sebuah panggilan bagi setiap elemen masyarakat untuk bersatu, menjaga kerukunan, dan membangun masa depan yang harmonis di tengah keragaman.
Kepeduliannya terhadap isu-isu sosial dan spiritual menjadikannya teladan bagi generasi muda.
Syafruddin meyakini bahwa kerukunan beragama adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang damai dan sejahtera. Dengan komitmen itu, Syafruddin tidak hanya meninggalkan warisan kepolisian, tetapi juga meneruskan perjuangan untuk perdamaian dan toleransi di seluruh Indonesia.
Saat ini, Syafruddin terus melanjutkan dedikasinya bagi upaya memperkuat toleransi dan kerukunan beragama, serta untuk memfasilitasi inisiatif yang memberdayakan masyarakat agar dapat hidup rukun di tengah keberagaman yang ada. Melalui Yayasan ASFA, Syafruddin menggugah kesadaran bahwa menjaga perdamaian dan toleransi adalah tanggung jawab semua pihak, terutama di tengah tantangan zaman yang terus berubah.
Komitmen yang ditunjukkan oleh Komjen Pol Syafruddin terhadap kerukunan beragama dan perdamaian sangat patut dihargai. Dalam dunia yang semakin kompleks, kehadiran sosok seperti Syafruddin menjadi pancaran harapan.
Dia terus mengambil langkah-langkah strategis yang mampu meluas hingga ke berbagai lapisan masyarakat, menunjukkan bahwa menciptakan dunia yang damai bukanlah sekadar slogan atau idealisme belaka, melainkan merupakan perjalanan nyata yang harus terus dijalani.
Kepeduliannya terhadap isu sosial dan spiritual menjadikannya teladan bagi generasi muda. Syafruddin percaya bahwa kerukunan beragama adalah kunci menuju masyarakat yang damai dan sejahtera.
Dengan komitmen yang kuat, Syafruddin menjadi inspirasi yang mewariskan nilai-nilai kepolisian, dan juga melanjutkan perjuangan untuk perdamaian dan toleransi di seluruh Indonesia. Dalam setiap langkahnya, ia mengajak kita semua untuk bersatu, menjaga kerukunan, dan membangun masa depan yang harmonis dalam keragaman, demi menciptakan bangsa yang lebih baik dan penuh kasih sayang.