KABARINDO, SOLO - Upacara pembukaan ASEAN Para Games Solo 2022, sukses digelar pada Sabtu,(30/7/2022) malam.
Berbagai pertunjukan dalam waktu persiapan yang mepet, namun mampu menghadirkan semangat dan kemeriahan kepada 15 ribu penonton yang hadir langsung di Stadion Manahan Solo dan juga pemirsa di seluruh Tanah Air.
Penyelenggaraan ASEAN Para Games Solo 2022 baru memasuki babak awal, namun malam itu Solo sudah sukses menghadirkan momen perayaan manis untuk Indonesia terutama komunitas olahraganya, setelah hampir tiga tahun bergulat denagn pandemi Covid-19.
Menyuguhkan konsep yang menonjolkan budaya masyarakat Jawa, Fokus penonton diarahkan ke sebuah panggung yang lengkap dengan latar layar video besar yang diapit dua patung wayang kulit raksasa. Ukuran layar utama hampir saja menyaingi lebar lapangan sepak bola di depannya. Di kiri kanan layar utama, empat bentuk gunungan wayang juga berdiri dan berfungsi sebagai layar.
Mengusung tema 'together we win' unsur tradisionalitas dan sportifitas silih berganti mewarnai rangkaian acara pada upacara pembukaan ASEAN Paragames ke-11 ini. Atau bahkan dua nuansa itu muncul bersamaan, seperti ketika sosok karakter tokoh pewayangan tampil di video mapping dengan membawa pesan-pesan yang syarat nilai perjuangan, kebersamaan, dan semangat pantang menyerah dalam meraih cita-cita dan prestasi.
Ini membuat malam upacara pembukaan ASEAN Paragames Solo 2022 menjadi gema pembuktian bahwa Indonesia tampil dengan percaya diri dan kebanggaan menjadi tuan rumah, setelah dengan berani mengambil alih mandat dari Vietnam, yang mundur karena tidak siap.
ASEAN Paragames adalah event yang melekat dengan penyelenggaraan ASEAN Games. Biasanya digelar dua pekan setelah event ASEAN Games berakhir. Pada ASEAN Games 2021, Vietnam yang menjadi tuan rumah melepas kewajibannya untuk menggelar ASEAN Paragames.
Indonesia tampil sebagai penggantinya dengan Solo dan tiga kabupaten/kota lainnya yakni Surakarta, Karanganyar, dan Semarang menjadi tuan rumah. Alasannya sederhana, komunitas olahraga disabilitas di Indonesia perlu ruang untuk berkompetisi dan bangkit lagi pascapandemi. Apalagi sebelumnya, pada 2021 Filipina juga batal menggelar ASEAN Paragames.
“Selamat malam semua, good evening. Welcome to Solo. Terima kasih atas kepercayaan menunjuk Solo sebagai tuan rumah ASEAN Paragames ke-11, pada 2022 ini,” sapa Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat membuka pidatonya di upacara pembukaan ASEAN Paragames Solo 2022.
Pria yang akrab dipanggil Mas Wali oleh masyarakat Solo dan sekitarnya ini mengenakan pakaian kebesaran tradisional keraton Solo dan datang ke podium dengan menunggang kuda, sebagai bagian dari kejutan untuk memeriahkan acara itu. Setelah membuka pidatonya, Gibran menggugah warga Solo untuk merasakan kebanggaan sebagai tuan rumah penyelenggaraan ASEAN Paragames 2022.
“Warga Solo saya mau bertanya, bangga tidak jadi tuan rumah ASEAN Paragames untuk kedua kalinya,” pertanyaan ini disambut riuh para penonton. Gibran Kembali mengingatkan bahwa Solo sebelumnya juga pernah sukses menyelenggarakan ASEAN Paragames yaitu pada 2011.
Dalam tujuh hari ke depan, 1.248 atlet akan berkompetisi mengharumkan nama negara masing-masing. Mereka akan berkompetisi dalam 924 event untuk berjuang memperebutkan 453 medali. Presiden of ASEAN Para Sports Federation (APSF) Maj Gen. Osoth Bhavilai, mengaku sangat menantikan momen-momen tersebut.
“Selama empat tahun lamanya, keluarga olahraga paralimpiade menantikan momen ini. Dan sekarang momen itu telah datang. Kita berharap momen ini dapat memperbarui solidaritas dan persahabatan kita dan juga menginspirasi, menambah kekuatan kita melalui olahraga untuk menikmati momen-momen di ASEAN Paragames. Terima kasih Solo, terima kasih Indonesia untuk momen ini,” ucap Osoth Bhavilai.
“ Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan rasa terima kasih saya kepada pemerintah Indonesia untuk komitmennya yang kokoh untuk mewujudkan ASEAN Para Games ke-11 di sini, di Solo,” jelasnya.