Sharp Indonesia Tanam 5.500 Pohon Mangrove dan Pulihkan Terumbu Karang di Kawasan Pesisir yang Terancam
Lakukan aksi nyata di Pulau Tunda, peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Surabaya, Kabarindo – Kawasan pesisir dan laut Indonesia tengah menghadapi tekanan serius. Abrasi, pencemaran plastik, kerusakan terumbu karang dan eksploitasi hutan mangrove terus terjadi di berbagai titik. Padahal ekosistem pesisir memegang peranan penting dalam ketahanan pangan, perlindungan alam dan sumber ekonomi bagi masyarakat lokal.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap isu ini, bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT Sharp Electronics Indonesia kembali melanjutkan program keberlanjutan lingkungan bertajuk #SharpUntukBumi, yang kali ini diselenggarakan di Pulau Tunda, Serang, Banten. Kegiatan ini menegaskan komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup, khususnya di kawasan pesisir yang rentan terhadap dampak perubahan iklim.
“Kami percaya bahwa keberlanjutan bukan sekadar wacana, melainkan aksi nyata yang bisa memberikan dampak langsung bagi alam dan masyarakat. Melalui #SharpUntukBumi, kami ingin terus menjadi bagian dari solusi, sejalan dengan visi jangka panjang melalui Sharp Eco Vision 2050,” ujar Pandu Setio, PR & Brand Communication Head Department, PT Sharp Electronics Indonesia, pada Rabu (25/6/2025).
Bekerja sama dengan Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi), Sharp Indonesia melibatkan karyawan internal lintas divisi dan masyarakat pulau melakukan aksi pelestarian lingkungan berupa :
*Penanaman 5.500 bibit mangrove Rhizophora Mucronata di lahan seluas 100 m² dengan kepadatan tinggi. Dalam masa pertumbuhannya selama 1 - 2 tahun ke depan, mangrove ini diperkirakan mampu menyerap hingga 16,97 ton CO₂. Dengan rata-rata serapan sekitar 8,5 ton CO₂ per tahun, langkah ini menjadi kontribusi nyata Sharp dalam mendukung solusi berbasis alam untuk mengurangi emisi karbon.
* Restorasi 100 fragmen terumbu karang dari jenis Acropora, Montipora dan Echinopora di lahan laut seluas 5 meter persegi, dengan perkiraan potensi serapan karbon melalui ikan karang sebanyak 0,1375 kg CO₂ per tahun
* Sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan lingkungan yang ditutup dengan aksi bersih-bersih pantai dan pulau.
“Terumbu karang bukan hanya rumah bagi ikan, tapi juga titik penting dalam rantai penyerapan karbon laut. Ikan karang menyumbang hingga 16% ekspor karbon organik global. Ini adalah solusi iklim yang selama ini luput dari perhatian,” ujar Idris, Kepala Divisi Pengelolaan Sumberdaya Terumbu Karang Yayasan Terangi.
Pada kegiatan penanaman mangrove di Pulau Tunda, karyawan Sharp bergotong royong dengan para siswi SMPN 4 Satu Atap, Tirtayasa, memperkuat semangat kolaborasi dalam menjaga ekosistem pesisir. Kegiatan ini berhasil mengumpulkan 75,25 kg sampah plastik dan Styrofoam meski dilakukan di sebagian kecil area dan dalam waktu yang terbatas.
Idris berharap inisiatif tersebut dapat mendorong kesadaran dan partisipasi aktif warga, khususnya generasi muda untuk terus menjaga kebersihan lingkungan secara berkelanjutan.
“Lingkungan adalah investasi untuk masa depan. Apa yang ditanam hari ini, akan menjadi sumber kehidupan dan harapan bagi generasi yang akan datang," ujar Pandu.
Foto: istimewa