Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Internasional > Sejumlah Negara di Teluk Arab Jadi Jalur Alternatif Perdagangan Menuju Israel

Sejumlah Negara di Teluk Arab Jadi Jalur Alternatif Perdagangan Menuju Israel

Internasional | Minggu, 4 Februari 2024 | 22:58 WIB
Editor : Hauri Yan

BAGIKAN :
Sejumlah Negara di Teluk Arab Jadi Jalur Alternatif Perdagangan Menuju Israel

KABARINDO, JAKARTA -- Semenjak Houthi Yaman melakukan serangan terhadap seluruh armada kapal dagang dengan tujuan Israel, sejumlah perusahaan dari negara zionis tersebut memindah rute pengiriman atau pengantarnya melalui jalur darat. Jalur darat yang digunakan melalui negara-negara di Teluk Arab dan Asia Barat. Hal dilaporkan media Bloomberg pada awal Februari ini.

Chief Executive Officer perusahaan perangkat lunak Israel Trucknet Enterprise Ltd Hanan Fridman mengatakan perusahaannya mengirimkan makanan, plastik, bahan kimia dan perangkat elektronik dari pelabuhan Uni Emirat Arab dan Bahrain ke Israel dan Eropa menggunakan jalur darat melalui Arab Saudi dan Yordania.

Perusahaan pengiriman Jerman, Hapag Lloyd AG yang menangguhkan pengiriman lewat Laut Merah turut terlibat dalam inisiatif ini.

"(Hapag Lloyd) mencari jalur yang menghubungkan Jebel Ali, Dubai dan dua pelabuhan di timur Arab Saudi dengan Jeddah di pesisir barat," kata Bloomberg dalam laporannya seperti dikutip dari the Cradle, Minggu (4/2/2024).

Bloomberg menambahkan perusahaan itu juga "mencari opsi lain untuk menghubungan Jebel Ali dengan Yordania."

"Rute itu menawarkan solusi cepat untuk pengiriman barang yang ingin menghindari zona panas Houthi, sekitar Selat Bab al-Mandeb di selatan Laut Merah, di mana serangan drone dan rudal beberapa bulan terakhir memaksa kapal-kapal komersial mengalihkan jalur mereka ke rute yang lebih jauh mengitari Afrika."

Juru bicara Hapag Lloyd AG Nils Haupt mengatakan rute darat bertujuan sebagai solusi sementara untuk kargo dalam jumlah terbatas. Ia menambahkan rute itu sulit dan lambat tapi mungkin dapat membantu mendorong perdagangan melalui pelabuhan-pelabuhan Arab sementara Houthi masih beroperasi di Laut Merah.

"Jembatan darat meski hanya dapat digunakan untuk mengirimkan barang dalam kuantitas yang tidak signifikan, memberi solusi khusus bagi pengiriman barang terutama bagi Israel," kata pakar dari perusahaan intelijen pasar S&P Global Chris Roger.

Menurut Fridman program percobaan inisiatif ini dimulai pada bulan November dan pengiriman dilakukan bulan Desember. Pada Kamis (1/2/2024) media berbahasa Ibrani, Walla melaporkan sepuluh truk sudah lewat rute darat ini pada bulan itu. Red dari berbagai sumber


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER