Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Iptek > Sebanyak 66% Malware Disebarkan Melalui PDF

Sebanyak 66% Malware Disebarkan Melalui PDF

Iptek | Minggu, 25 Juni 2023 | 15:48 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Sebanyak 66% Malware Disebarkan Melalui PDF

Sebanyak 66% Malware Disebarkan Melalui PDF

Upaya eksploitasi kerentanan meningkat 55% dalam setahun terakhir

Surabaya, Kabarindo– Palo Alto Networks baru-baru ini menerbitkan Volume 2 dari Unit 42 Network Threat Trends Research Report. Laporan tersebut mengidentifikasi tren ancaman malware serta memberikan analisis tren malware yang paling signifikan dan lazim ditemukan di dunia maya berdasarkan telemetri global dari Next-Generation Farewell (NGFW), Cortex Data Lake, Advanced URL Filtering and Andanced WildFire milik jaringan Palo Alto Networks.

Berdasarkan laporan tersebut, tingkat eksploitasi kerentanan tidak menunjukkan tanda perlambatan. Sebaliknya meningkat hampir dua kali lipat dari 147.000 percobaan pada 2021 menjadi 228.000 pada 2022. Pelaku ancaman mengeksploitasi kerentanan yang telah diungkap maupun yang belum, termasuk eksekusi kode jarak jauh (RCE), email, situs web yang disusupi, domain yang baru didaftarkan (NRD), penipuan ChatGPT/AI dan lalu-lintas cryptominer.

"Para pelaku ancaman saat ini berperilaku sangat mirip seperti mutan, yang bisa berubah bentuk dan terus-menerus mengadaptasikan taktik mereka untuk menyelinap melalui celah-celah jaringan organisasi yang saling terhubung. Para pelaku kejahatan telah mempersenjatai ancaman yang digunakan dengan perpaduan buruk antara perangkat pengelak dan metode kamuflase," ujar Steven Scheurmann, Regional Vice President, ASEAN, Palo Alto Networks, pada Minggu (25/6/2023).

Pelaku ancaman semakin mahir dalam mengeksploitasi kerentanan. Pada saat para pakar keamanan dan vendor perangkat lunak berhasil menutup satu pintu kerentanan, penjahat siber telah menemukan pintu berikutnya untuk dibuka.

“Karena itu, organisasi harus secara bersamaan tetap waspada terhadap malware yang dirancang untuk mengeksploitasi kerentanan perangkat yang using, sambil secara proaktif mengambil satu langkah lebih maju dari tipe serangan baru yang canggih,” ujar Scheurmann

Beberapa temuan utama dari laporan tersebut meliputi:

Eksploitasi kerentanan telah meningkat

Terdapat peningkatan hingga 55% dalam upaya eksploitasi kerentanan rata-rata per pelanggan dibandingkan pada 2021.

PDF jadi jenis file terpopuler untuk mengirimkan malware

PDF adalah jenis lampiran email berbahaya yang utama. Sebanyak 66% pelaku ancaman menggunakannya untuk mengirimkan malware melalui email.

Penipuan ChatGPT

Antara November 2022–April 2023, Unit 42 mengamati peningkatan sebesar 910% dalam pendaftaran bulanan untuk domain, baik yang bersifat tidak berbahaya maupun berbahaya, yang terkait dengan ChatGPT, dalam upaya untuk meniru ChatGPT.

Malware yang menargetkan industri dengan teknologi OT semakin meningkat

Jumlah rata-rata serangan malware yang dialami per organisasi di industri manufaktur, utilitas dan energi meningkat sebesar 238% (antara 2021 - 2022).

Malware Linux terus meningkat, menargetkan cloud workload

Diperkirakan 90% instance cloud publik beroperasi dengan Linux. Penyerang mencari peluang baru dalam cloud workload dan perangkat IoT yang beroperasi pada sistem operasi mirip Unix. Jenis ancaman yang paling umum terhadap sistem Linux adalah: botnet (47%), penambang koin (21%) dan backdoor (11%).

Lalu lintas Cryptominer juga meningkat.

Dengan jumlahnya yang terus meningkat hingga berlipat ganda pada 2022, cryptomining terus menjadi area yang menarik bagi pelaku ancaman, dengan 45% organisasi sampel memiliki riwayat pemicu penanda serangan (signature) yang berisi lalu lintas terkait cryptominer.

Domain yang baru didaftarkan

Untuk menghindari deteksi, pelaku ancaman menggunakan domain yang baru didaftarkan, newly registered domain (NRD), untuk phishing, social engineering dan menyebarkan malware. Pelaku ancaman cenderung menargetkan orang yang mengunjungi situs web dewasa (20,2%) dan situs layanan keuangan (13,9%) dengan NRD.

Ancaman pengelakan akan terus berkembang semakin kompleks

Penyerang akan menggunakan kembali sebuah program selama cara tersebut menguntungkan. Pada akhirnya, diperlukan strategi serangan yang baru dan kompleks. Ketika teknik pengelakan dasar menjadi populer dan vendor keamanan mulai mendeteksinya, penyerang merespon dengan beralih ke teknik yang lebih canggih.

Malware terenkripsi dalam lalu lintas akan terus meningkat

Sebesar 12,91% lalu lintas malware sudah dienkripsi SSL. Diperkirakan ‘keluarga’ malware yang menggunakan lalu lintas terenkripsi SSL untuk berbaur dengan lalu lintas jaringan yang tidak berbahaya akan terus bertambah.

Sean Duca, VP and Regional Chief Security Officer, Palo Alto Networks, mengatakan sejak jutaan orang menggunakan ChatGPT, tidak mengherankan jika kita akan menjumpai penipuan terkait ChatGPT, yang telah meledak selama setahun terakhir, karena penjahat siber mengambil keuntungan dari hype seputar AI. Namun email file PDF yang terpercaya masih menjadi cara yang paling umum digunakan oleh penjahat siber untuk mengirimkan malware.

“Penjahat siber tentunya sedang mencari cara untuk memanfaatkan kerentanan demi agenda jahat mereka. Saat ini, social engineering yang sederhana sudah cukup untuk mengelabui calon korban. Karena itu, organisasi harus memiliki pemahaman holistik mengenai lingkungan keamanan mereka untuk memberikan pengawasan yang komprehensif terhadap jaringan dan memastikan praktik keamanan terbaik dilakukan di setiap tingkat organisasi,” ujarnya.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER