KABARINDO, JAKARTA - Sekretaris Eksekutif Said Aqil Siradj (SAS) Institute, Abi Rekso berpandangan, tidak ada yang numpang-numpang di Nahlatul Ulama (NU). Di mana menurutnya, NU merupakan organisasi bangsa yang telah berdiaspora pada lintas partai.
Hal tersebut disampaikan terkait adangan protes dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Ishfah Abidal Aziz kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Untuk diketahui, Ishfah Abidal Aziz merasa keberatan karena DPP PKB menyanyikan Mars Satu Abad Nahdlatul Ulama dan mencantumkan logo Satu Abad Nahdlatul Ulama.
Terkait hal tersebut, Abi Rekso meresponsnya dengan menyatakan bahwa Nahdlatul Ulama sebagai organisasi bangsa telah berdiaspora pada lintas partai.
"PKB berhak turut merayakan Satu Abad NU, tidak boleh ada monopoli seperti itu. Kan PBNU bukan Event Organizer, ini organisasi umat dan bangsa jadi pikiran dan hati kita harus besar,” ujar Abi Rekso, Rabu (1/2/2023).
Abi Rekso mengaku kecewa dengan adanya protes dari PBNU, Sebab menurutnya justru memperlihatkan friksi di antara kader NU. Padahal, jika ada PDI Perjuangan , Golkar dan PPP sekalipun ingin merayakan Satu Abad Nahdlatul Ulama, justru menunjukkan kelas NU.
“Tidak ada yang numpang-numpang di Nahdlatul Ulama, karena PBNU bukan terminal angkot yang membuka loket dan menjual karcis. Semua mencari berkah dan karomah para Kiai dan Ulama. Ini rumah umat, pondasi bangsa, sendi negara. Musuh kita adalah kemiskinan, kebodohan dan ketamakan,” tututnya.