Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Berita Utama > Riyanarto Sarno; Dosen ITS Raih Peringkat 1 SINTA Award 2019

Riyanarto Sarno; Dosen ITS Raih Peringkat 1 SINTA Award 2019

Berita Utama | Senin, 16 September 2019 | 16:03 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Riyanarto Sarno; Dosen ITS Raih Peringkat 1 SINTA Award 2019

Riyanarto Sarno; Dosen ITS Raih Peringkat 1 SINTA Award 2019

Riset membutuhkan fokus dan kolaborasi

Surabaya, Kabarindo- Dosen Teknik Informatika ITS, Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD, berhasil meraih peringkat pertama Publikasi Ilmiah Kategori Penulis dalam Science and Technology Index (SINTA) Award 2019.

Selain meraih penghargaan bergengsi tersebut, ITS sebagai lembaga juga berhasil menyabet peringkat ketiga pada penghargaan Publikasi Ilmiah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kategori Lembaga di ajang SINTA Award ini.

Dosen yang akrab disapa Riyan ini menjelaskan, banyak hal yang menjadi indikator penilaian dalam penganugerahan ini. Di antaranya terkait jumlah publikasi yang ter-index scopus dan jumlah sitasi oleh google scholar dalam kurun waktu tiga tahun ke belakang. Bersaing bersama 173.971 dosen dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia, Riyan berhasil mendulang total nilai 92,17. Nilai ini membuat pria yang memiliki 18 H-index scopus ini unggul di peringkat pertama. Pada tahun lalu, Riyan masih berada di peringkat tiga di kategori yang sama.

Terkait riset dan publikasi ilmiah, Riyan menjelaskan, riset membutuhkan fokus serta kolaborasi. Menurutnya, kolaborasi yang dilakukan oleh dosen atau mahasiswa dengan berbagai mitra di dalam atau luar negeri dapat melahirkan ide-ide penelitian baru.

“Iklim penelitian di ITS cukup baik, namun kita masih harus berusaha lebih baik lagi,” ujar lulusan News Brunswick University, Kanada, dan mantan Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTIf) ITS periode 2007 – 2011 ini.

Menurut dosen yang salah satu penelitiannya terkait dengan pengembangan mix reality otak untuk persiapan operasi otak ini, semua sivitas akademika ITS harus berbenah. Mahasiswa harus menempatkan diri bukan sebagai pencari gelar semata, tetapi juga mencari kompetensi diri lewat penelitian dan inovasi. Institusi juga perlu mendorong dengan pemberian insentif kepada para peneliti. ITS serta Kemenritekdikti sendiri telah memberikan dana.

Riyan berharap, penghargaan yang telah ia peroleh dapat mendorong peningkatan kultur penelitian yang lebih baik bagi ITS. Menurutnya, dasar dari penulisan jurnal ilmiah adalah penelitian. Maka penelitian untuk menunjang publikasi ini membutuhkan iklim yang kondusif dan meningkat. Ia berharap akan lahir banyak penulis yang produktif di ITS, sehingga hal ini akan berimbas pada kenaikan peringkat ITS dalam SINTA Award.

Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, menambahkan sejak 2018 produktivitas publikasi Ilmiah ITS meningkat menjadi 1.400 publikasi. Artinya, dengan kurang lebih 1.000 dosen tetap, angka 1.400 berarti setiap dosen telah melakukan publikasi minimal satu atau dua.

Terkait perolehan nilai tersebut, Ashari memaparkan, terdapat 9 langkah yang dilakukan ITS untuk menghasilkan publikasi sebanyak itu. Yaitu memberikan insentif publikasi dosen, meningkatkan jumlah dana penelitian lokal, meningkatkan kerja sama penelitian dan mengembangkan skema pendanaan baru dimana skema tersebut akan diarahkan pada publikasi internasional.

“Pengembangan skema pendanaan baru meliputi KP (Kerja sama Penelitian), KMPI (Klinik Makalah Publikasi Internasional), PAP (Program Asisten Peneliti) dan BPUP (Beasiswa Pascasarjana Untuk Peneliti. Nantinya dosen yang jurnalnya berhasil terindeks Scopus akan diberikan pendanaan. Dengan begitu, diharapkan para dosen akan berlomba-lomba melakukan lebih banyak lagi publikasi yang bermanfaat,” ujarnya.

Ada pula progam pengembangan dan peningkatan Publikasi Online ITS (POMITS), peningkatan kinerja laboratorium melalui Lab Based Education (LBE), pengembangan program percepatan publikasi perbaikan sistem monitoring dan evaluasi serta pengefektifan seminar internasional dan jurnal ITS.

Ashari optimistis bisa menaikkan angka publikasi ITS dari 1.400 menjadi 2.700 pada 2020. Target ini merupakan wujud kepedulian ITS untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan kontribusinya di bidang publikasi, khususnya terkait sains dan teknologi.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER