Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Internasional > Ribuan Warga di Seluruh Spanyol Tuntut Presiden Turun

Ribuan Warga di Seluruh Spanyol Tuntut Presiden Turun

Internasional | Minggu, 20 Maret 2022 | 00:57 WIB
Editor : Hauri Yan

BAGIKAN :
Ribuan Warga di Seluruh Spanyol Tuntut Presiden Turun

KABARINDO, MADRID – Ribuan demonstran turun ke jalan-jalan di seluruh Spanyol pada Sabtu (19/3) sebagai protes atas melonjaknya harga makanan, listrik dan bahan bakar, yang diperburuk oleh invasi Rusia ke Ukraina, lapor kantor berita Agence France-Presse (AFP).

Unjuk rasa yang berlangsung di kota-kota utama Spanyol itu diserukan oleh partai sayap kanan Vox yang berusaha memanfaatkan ketidakpuasan sosial yang meningkat atas biaya hidup yang melonjak.

Di luar Balai Kota di Madrid, kerumunan beberapa ribu orang berkumpul, mengibarkan ratusan bendera Spanyol dan meneriakkan slogan-slogan marah yang menuntut penurunan harga dan tagihan, serta menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Sosialis Pedro Sanchez.

"Kami memiliki pemerintahan yang paling buruk.. Ini bahkan bukan pemerintah, ini adalah pabrik kesengsaraan... yang menjarah dan memeras pekerja melalui pajak yang kejam," kata pemimpin Vox, Santiago Abascal, pada rapat umum yang disambut sorak-sorai.

"Kami tidak akan meninggalkan jalan-jalan sampai pemerintah tidak sah ini diusir."

Pemerintah ini "mengambil segalanya dari kami", kata Anabel, seorang demonstran berusia 56 tahun yang tidak menyebutkan nama keluarganya. Ia berkisah, harga gas yang hampir dua kali lipat selama enam bulan terakhir membuat keluarganya hampir tidak bisa menyalakan pemanas.”

"Mereka menaikkan harga listrik dan gas dan menggunakan (Presiden Rusia Vladimir) Putin sebagai alasan, tapi itu bohong. Sebelumnya [sudah] seperti ini," katanya kepada AFP.

Naik 72%

Banyak yang mengatakan pemerintah harus menurunkan pajak untuk membantu mereka yang berjuang.

"Sebuah negara yang menaikkan harga dengan cara ini dan tidak membantu warganya dengan menurunkan sebagian pajak, berarti menelantarkan rakyatnya," kata Francisco, 53, pengangguran dan tidak menyebutkan nama keluarganya. “Kita harus memaksa pemerintah untuk bertindak – atau menurunkan mereka, demi Spanyol.”

Tahun lalu, harga energi melonjak 72 persen di Spanyol, salah satu kenaikan tertinggi di Uni Eropa, dan biaya melonjak lebih tinggi sejak invasi Rusia ke Ukraina dalam krisis yang memanas setelah pandemi.

Pemerintah telah berjanji untuk mengambil langkah-langkah mengurangi biaya energi dan bahan bakar, tetapi hanya akan menetapkan rencananya pada 29 Maret mendatang.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez saat ini sedang dalam perjalanan keliling Eropa untuk melobi tanggapan umum Uni Eropa terhadap melonjaknya harga energi

Madrid telah berbulan-bulan mendesak mitra Eropa untuk mengubah mekanisme [selama ini] yang memasangkan harga listrik dengan pasar gas, tetapi permohonannya sejauh ini tidak didengar, meskipun Prancis mendukung.

***(Sumber dan foto: AFP/France24)


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER