KABARINDO, JAKARTA -- Media Israel mengungkapkan dalam laporannya bahwa sebanyak 4.000 tentaranya telah mengalami kecacatan sejak pecahnya perang melawan Hamas di Jalur Gaza yang dimulai pada Oktober 2023. Jumlah tentara Israel yang menjadi cacat diperkirakan masih akan bertambah karena pertempuran di Gaza belum berakhir.
“Negara ini bersiap menerima sejumlah besar tentara Israel yang cacat, dan setelah 100 hari perang, sekitar 4.000 tentara telah diakui menderita cacat,” kata Walla dalam laporannya yang dipublikasikan pada Jumat (12/1/2024) malam, dikutip laman Anadolu Agency.
Walla mengungkapkan, serangan dan operasi infiltrasi Hamas pada 7 Oktober 2023 telah menyebabkan Israel terlibat dalam perang yang belum pernah dialami sebelumnya. Dalam konteks ini yakni terkait jumlah tentara yang terluka dan terluka sangat parah. “Berkat pengabdian dan perawatan berkualitas tinggi yang diberikan oleh tim penyelamat dan tim medis, mereka yang mengalami luka parah dapat bertahan hidup,” kata Walla.
Menurut Walla, militer Israel pun tidak memberikan semua data tentang korban luka kepada publik. Militer Israel khawatir hal itu akan menurunkan moral masyarakat. “Saat ini, sekitar 4.000 tentara (penyandang disabilitas) telah diakui menurut klasifikasi 3, artinya mereka berhak atas semua perlakuan dan hak yang dinikmati oleh penyandang disabilitas di tentara Israel tanpa diakui secara resmi dengan cara ini,” ungkap Walla.
Laporan Walla mencatat bahwa gaji diberikan kepada para tentara yang terluka dan semua biaya perawatan ditanggung. Walla menyebut, Pemerintah Israel akan segera memulai proses rehabilitasai untuk mengintegrasikan mereka kembali ke masyarakat.
Dalam laporannya, Walla juga sempat mewawancarai Ketua Organisasi Penyandang Disabilitas Angkatan Pertahanan Israel, Idan Kaliman. "Saya telah berada di organisasi tersebut selama 30 tahun, dan saya belum pernah bertemu dengan orang-orang yang terluka parah sebanyak ini. Ada banyak orang yang terluka dengan anggota badan yang diamputasi, kebutaan, atau kelumpuhan,” ucap Kaliman.
Tentara Israel mengumumkan wajib militer 360 ribu tentara cadangan dalam perang yang sedang berlangsung melawan Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Operasi darat militer Israel di Gaza dimulai pada 27 Oktober 2023. Hingga Jumat kemarin, jumlah perwira dan tentara Israel yang tewas di angkatan darat sejak awal perang mencapai 520 orang, termasuk 186 orang sejak dimulainya perang darat di Gaza.
Israel sudah berulang kali menyatakan bahwa perang di Gaza tidak akan diakhiri sebelum mereka berhasil menumpas kelompok Hamas. Namun beberapa mantan pejabat Israel telah menyuarakan keraguan mereka terhadap misi itu dan menilai bahwa Hamas tidak bisa benar-benar dibasmi. Red dari berbagai sumber