Hajatan Jakarta, Kepala UPK JIC Ajarkan Filosofi Ceria
KABARINDO, Jakarta- Di depan ribuan pelajar dan santri dalam acara Hajatan Jakarta yang dibalut kegiatan training The Power of Dream yang digagas Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ), Kepala Unit Pengelola Kawasan PPPIJ mengatakan, kita hidup harus dalam suasana CERIA. Yang mana C-artinya adalah cerdas.
“Adik-adik adalah anak didik yang sedang menuntut ilmu harus memiliki sikap cerdas, orang yang cerdas itu adalah orang yang selalu berfikir untuk menyiapkan segala sesuatu untuk kebaikan-kebaikan yang akan datang,” ujar Dr Zulkifli Said, di Hall Jakarta Islamic Centre, Rabu (22/6/2022) kemarin.
“Kemudian “E” diartikan sebagai energik, kita tidak boleh loyo harus energik, harus siap menghadapi segala kondisi,” lanjutnya.
“Kemudian “R” dalam arti responsive, adik-adik harus responsip dengan lingkungannya, dengan teman-temannya, dengan keluarganya, dengan segala permasalahan-permasalahan yang ada disekitar kita,” terangnya.
“Kemudian “I” adalah inovatif, adik-adik harus menciptakan sesuatu yang terbaik untuk masa depan tidak boleh hanya berada pada satu titik dalam waktu yang cukup lama. Harus ada inovasi-inovasi yang adik-adik buat,” tegasnya dikutip dari rilis yang hinggap dimeja redaksi.
Lebih lanjut kepala UPK PPPIJ ini mengatakan, dari semua yang dijabarkan dari filosofi CERIA, yang terpenting adalah “A” ahlak, apapun yang kita lakukan kalau tidak didasari oleh ahlak yang baik akan percuma.
“Jika ke depan adik-adik menjadi pemimpin, harus menjadi pemimpin yang adil tidak culas. Pemimpin yang santun, berakhlak mulia,” tutupnya.