Ribuan Mitra Rayakan Semangat Baru Gojek; di Festival Apresiasi Mitra
Didedikasikan untuk mitra driver yang telah menjadi sumber inspirasi utama
Surabaya, Kabarindo– Bertepatan dengan peluncuran logo baru, Gojek mengadakan Festival Apresiasi Mitra di GOR Kodam Brawijaya, Surabaya, pada akhir pekan ini yang dihadiri ribuan mitra.
Michael Say, VP Corporate Affairs Gojek, mengapresiasi para mitra, karena evolusi Gojek tidak dapat terjadi tanpa dukungan mereka. Dulu Gojek beroperasi hanya dengan mengandalkan call center. Kemudian teknologi kian canggih sehingga Gojek memiliki aplikasi yang semakin memudahkan para pengguna. Hingga sekarang, Gojek sudah memiliki tiga super app yang salah satunya adalah aplikasi mitra driver.
“Di balik ragam transisi tersebut, terdapat peran besar para mitra yang berkembang menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi, sehingga bisa diandalkan oleh semua lapisan masyarakat kapan pun dan di mana pun,” ujarnya.
Festival Apresiasi Mitra merupakan kegiatan yang didedikasikan bagi para mitra Surabaya, yang diisi dengan penyambutan perwakilan mitra dari Jabodetabek yang membawa bendera merah putih dan bendera logo baru Gojek, pendistribusian atribut baru serta pentas seni maupun hiburan oleh mitra dan untuk mitra.
Leo Wibisono Arifin, Region Operations Head of East Java, Bali & Nusa Tenggara (EJBN) Gojek, mengatakan proses desain jaket tersebut melibatkan mitra melalui rangkaian survei dan diskusi kelompok terarah. Ada tiga hal yang paling krusial bagi para mitra yaitu kualitas bahan yang nyaman dan tahan lama, kantong jaket yang banyak untuk menaruh barang serta garis reflektif untuk keamanan berkendara.
Guna mengakomodasi ragam kebutuhan tersebut, Gojek meluncurkan dua jenis jaket yang diberi julukan Garuda dan Garuda Super. Perbedaannya dari segi fungsional. Jaket Garuda dibuat dari bahan berkualitas, memiliki kantong sesuai kebutuhan dan garis reflektif untuk keamanan berkendara. Sedangkan Garuda Super memiliki fitur yang sama namun lebih banyak. Jaket tersebut juga berbahan anti-air, dilengkapi dengan resleting ventilasi udara dan penutup kepala serta memiliki lebih banyak kantong.
Menurut Leo, mitra dapat memilih tipe jaket yang sesuai dengan kebutuhannya dalam menjalankan order. Pada dasarnya, kualitas kedua tipe jaket sama-sama lebih baik dari yang sebelumnya. Antusiasme mitra dalam memperoleh atribut baru ini luar biasa. Dalam 5 hari sejak peluncuran perdana, ribuan atribut baru telah terjual.
Acara tersebut juga menghadirkan puluhan mitra merchant GoFood untuk menawarkan produk kuliner terbaik. Peningkatan skala bisnis mitra merchant merupakan salah salah satu fokus utama Gojek dalam mengembangkan inovasi teknologi agar semakin banyak masyarakat yang merasakan kemudahan teknologi yang dihadirkan ekosistem Gojek.
Dalam kegiatan ini, mitra Surabaya menerima kedatangan perwakilan mitra dari Jabodetabek yang membawa bendera merah putih serta bendera bergambar logo baru Gojek. Sebelumnya, 10 mitra berangkat dari Jakarta menuju 5 kota tempat diselenggarakannya Festival Apresiasi Mitra. Hal ini merupakan simbolisasi rasa kebersamaan yang kuat antara mitra di seluruh Indonesia.
Perwakilan mitra dari Jakarta adalah Fika Chasasmeta dan Retnawan. Kiprah mereka telah menginspirasi banyak orang. Fika adalah mitra GoSend yang menjadi relawan pendamping mitra tuna rungu di sekitar wilayah Jakarta. Ia dan beberapa kawan lainnya senantiasa meluangkan waktu pada saat anggotanya memiliki masalah dalam penyelesaian order, komplain dari customer dan lainnya. Ia memiliki aktivitas berkumpul untuk belajar bareng bahasa isyarat dengan yang lainnya.
Sementara Retnawan atau yang akrab disapa Pakde Retnawan adalah mitra dengan jiwa sosial yang tinggi. Ketika gempa bumi melanda Lombok pada 2018, ia nge-bid dari Bekasi ke Lombok. Semua penghasilan yang didapatnya, disumbangkan untuk korban gempa. Ia juga menjadi relawan selama seminggu di sana dan turut mendirikan komunitas Sahabat Lombok.
Penerima bendera kirab oleh mitra Surabaya diwakili Rustam Effendi dan Ninik Ernawati. Rustam adalah mitra driver 003 Surabaya yang sebelumnya berprofesi sebagai tukang becak. Penyakit jantung koroner yang dideritanya, membuat Rustam tak lagi sanggup mengayuh becak. Bagi Rustam, pasti ada jalan untuk terus menafkahi keluarganya. Kala itu, ia yang bahkan tidak pernah menggunakan smartphone, berinisiatif untuk mendaftar sebagai mitra Gojek. Hingga kini, lebih dari 4 tahun berlalu, ia masih menjadikan Gojek sebagai sumber penghasilan utama yang menurutnya sangat mencukupi.
Sedangkan Ninik adalah salah seorang ketua komunitas driver di Surabaya. Ia membuktikan bahwa perempuan punya kesempatan yang sama untuk maju. Di komunitas, ia dipercaya menjadi ketua, mengkoordinir anggota yang terdiri dari laki-laki maupun perempuan dengan latar belakang yang berbeda. Berkat keluwesannya dalam bergaul, pasti ada jalan bagi dirinya untuk bisa merangkul rekan-rekannya sesama mitra Gojek.
Penulis: Natalia Trijaji
