KABARINDO, ISMAILIA- Pimpinan Pondok Modern Tazakka KH. Anizar Masyhadi, M.A. berhasil mempertahankan tesisnya pada Ujian Terbuka Program Master di Pascasarjana Universitas Suez Canal, Ismailia Mesir, Sabtu (18/11/2023).
Anizar yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Lazis ASFA dinyatakan layak menyandang gelar Master of Arts (M.A.). Tesis disidangkan di hadapan 4 (empat) Guru Besar yang terdiri atas; Prof. Dr. Hasan Youssef sebagai Ketua Sidang dan Pembimbing Utama (Guru Besar Kritik Sastra Arab dan Mantan Dekan Fakultas Sastra dan Ilmu Humaniora, Universitas Suez Canal, Mesir), Prof. Dr. Muhammad Sholeh Taufiq sebagai Pembahas (Guru Besar Linguistik Komperatif dan Mantan Dekan Fakultas Darul Ulum Universitas Cairo, Mesir), Prof. Dr. Sangidu, M.Hum. sebagai Pembahas dan Pembimbing Pendamping (Guru Besar Bahasa dan Sastra Arab Modern UGM Bulaksumur, Yogjakarta, Indonesia), dan Prof. Dr. Tamir Al-Ghazawiy sebagai Pembahas (Guru Besar Linguistik Arab di Universitas Suez Canal, Mesir).
Sidang tesis berlangsung selama 2 (dua) jam dan dihadiri para guru besar, civitas akademika Universitas Suez Canal, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kairo Prof. Dr. Bambang Suryadi, dokter Maftuhah Nyrbeti, MPH (istri) dan para mahasiswa/i Indonesia yang sedang kuliah di Mesir.
Judul tesis yang diteliti oleh Wasekjen DMI Anizar Masyhadi adalah "Peran Referensi Budaya Berstandar Mutu Internasional dalam Pengajaran Bahasa Arab bagi Pelajar/Mahasiswa Indonesia". Dalam presentasi hasil penelitiannya, Anizar dengan fasih berhasil menjelaskan dan menjawab setiap pertanyaan dari para penguji.
Anizar menjelaskan bahwa pengajaran bahasa Arab bagi non Arab memerlukan metode yang berbeda dengan pengajaran bahasa Arab bagi orang Arab. Peran budaya setempat sangat berpengaruh bagi pengajaran bahasa Arab.
Selain itu, Anizar juga menjelaskan bahwa pada dasarnya lisan semua umat manusia didesain oleh Allah SWT mampu untuk mengucapkan huruf hijaiyyah dengan baik, sehingga belajar bahasa Arab dengan metode yang tepat akan mampu menjadikannya fasih berbahasa Arab.
Prof. Muhammad Sholeh Taufiq menyatakan, bahwa tesis yang disusun oleh Anizar mengandung banyak strategi dan nilai dalam pengembangan bahasa Arab bagi non Arab. Prof Muhammad juga mengapresiasi contoh kongkrit pengajaran bahasa Arab di berbagai pondok pesantren di Indonesia yang nyata-nyata mampu dan sukses sebagaimana dijabarkan oleh Anizar.
Sementara Prof. Sangidu dalam statmentnya menyatakan, bahwa tesis yang disusun oleh Anizar terstruktur dengan baik, metodologi dan cara berpikirnya sistematis, runtut serta memenuhi standar ilmiah.
Di akhir sidang tesis, para penguji dan pembimbing sepakat dan menyatakan Anizar lulus dan memberikan nilai tertinggi (untuk program Master), yaitu dengan predikat CUMLAUDE. Selain itu, para penguji dan pembimbing juga sepakat bahwa hasil penelitiannya di dalam tesis direkomendasi untuk dicetak dan disebarluaskan ke berbagai perguruan tinggi sebagai bahan referensi bagi para peneliti lainnya.
Pantauan media, ucapan selamat terpampang di sekitar ruang sidang S2, antara lain dari ASFA Foundation, Pondok Modern Tazakka, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kairo, FPAG, FKPM, DMI, MUI, DMDI Indonesia, IKPM Kairo, IKAT Kairo, dan PCIM Kairo. Foto: Ist