Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Qlue Dorong Pengembangan Industri 4.0; Melalui Pemanfaatan Ekosistem Digital di Indonesia

Qlue Dorong Pengembangan Industri 4.0; Melalui Pemanfaatan Ekosistem Digital di Indonesia

Ekonomi & Bisnis | Jumat, 17 Desember 2021 | 22:21 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Qlue Dorong Pengembangan Industri 4.0; Melalui Pemanfaatan Ekosistem Digital di Indonesia

Qlue Dorong Pengembangan Industri 4.0; Melalui Pemanfaatan Ekosistem Digital di Indonesia

Faktor keamanan dan keselamatan menjadi aspek penting dalam pengembangan industri 4.0 di Indonesia

Surabaya, Kabarindo- Qlue mendorong pengembangan era industri 4.0 di Indonesia.

Keberadaan Industri 4.0 yang semakin digital dengan proses otomasi ini akan memberikan efisiensi yang optimal dalam aspek operasional sehingga dapat memberikan nilai bisnis yang lebih tinggi. Dengan transformasi Industri 4.0, perekonomian nasional akan semakin tumbuh karena bisa menarik minat investor ke Indonesia.

Presiden Qlue, Maya Arvini, mengatakan faktor utama dalam implementasi industri 4.0 adalah proses yang serba terotomasi serta pertukaran data yang lebih cepat. Proses revolusi industri ini merupakan tulang punggung pengembangan ekonomi tidak hanya di Indonesia, namun juga di seluruh dunia. Karena itu, keberadaan ekosistem digital akan semakin vital perannya dalam mendukung optimalisasi industri.

Ekosistem digital menjadi lebih efektif, karena menghadirkan proses analisis yang komprehensif, sehingga dapat menghasilkan output data yang memungkinkan para pemangku kepentingan mengambil kebijakan strategis berbasiskan data. Solusi-solusi yang dikembangkan oleh Qlue juga sudah dirancang untuk menjadi sebuah ekosistem, sehingga menghasilkan proses terstruktur dari hulu ke hilir.

“Aspek keamanan dan keselamatan menjadi salah satu fokus dalam pengembangan industri 4.0 di Indonesia. Melalui ekosistem teknologi digital, proses operasional akan bersifat end-to-end, sehingga jadi lebih efektif dan efisien dalam implementasi di lapangan. Ini tahap awal, tapi prospeknyat menarik dan krusial dalam mewujudkan target pemerintah untuk menarik investasi global, dan Qlue memiliki ambisi yang sama dengan berkomitmen untuk mengembangkan inovasi teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI),” ujar Maya.

Implementasi teknologi informasi dalam mendorong industri 4.0 juga menjadi fokus pemerintah untuk menarik banyak investasi. Dalam diskusi bertajuk Sweden-Indonesia Partnership Week 2021, hal utama yang menjadi fokus dalam pengembangan industri 4.0 adalah pemanfaatan teknologi 5G yang mulai beroperasi di Indonesia pada 2021.

Kementerian Komunikasi dan Informatika juga mendorong kolaborasi dari penyedia jasa teknologi 5G serta pelaku industri agar potensi dari implementasi industri 4.0 bisa berjalan optimal. Sebab, realisasi investasi di Indonesia pada 2020 lalu berhasil mencapai Rp.272 triliun meskipun dalam masa pandemi, atau naik 26% dibandingkan tahun 2019 yang mencapai Rp.216 triliun. Hal ini menjadi barometer bahwa implementasi teknologi digital semakin krusial dan mendapatkan perhatian besar mengingat cepatnya perkembangan teknologi pada beberapa waktu terakhir.

Direktur Penataan Sumber Daya Kemenkominfo, Deni Setiawan, mengatakan dengan kolaborasi dalam optimalisasi teknologi 5G, angka investasi diharapkan bisa terus tumbuh sejalan dengan road map industri 4.0 yang dicanangkan oleh pemerintah. Transformasi digital di Indonesia juga terus digenjot melalui rencana implementasi teknologi 4G oleh pemerintah di lebih dari 83 ribu kawasan pedesaan di Indonesia pada 2022.

“Dengan kehadiran teknologi 5G, dapat mengakselerasi program yang sudah ada, karena kunci dalam pengembangan industri 4.0 ini adalah konektivitasnya. Pemerintah juga akan fokus pada penguatan regulasi dan kebijakan, sehingga tata kelolanya akan menjadi lebih optimal,” ujarnya.

Managing Director PT Jababeka Infrastruktur, Agung Wicaksono, mengatakan salah satu kunci kemajuan industri 4.0 adalah implementasi smart industrial estate atau kawasan industri cerdas, di mana seluruh kebutuhan pelaku industri di suatu kawasan sudah menjadi ekosistem terpadu. Keberadaan ekosistem digital ini merupakan aspek penting, karena dapat menjadi penghubung seluruh pemangku kepentingan industri 4.0.

“Kawasan industri Jababeka merupakan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara yang terdiri dari ribuan tenant dan sumber daya. Kami mendorong perkembangan industri 4.0 itu dalam suatu open innovation hub agar inovasi oleh akademisi, pelaku industri, hingga ilmuwan bisa menghasilkan kolaborasi dalam mewujudkan industri 4.0,” kata Agung.

Founder dan CEO Qlue, Rama Raditya, menambahkan Qlue berkomitmen untuk mendorong proses otomasi industri melalui implementasi teknologi artificial intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT). Sejumlah kawasan industri juga sudah memanfaatkan ekosistem teknologi Qlue dalam mendorong otomasi, transfer data yang cepat hingga operasional yang efisien. Penerapan otomasi dan komputasi cerdas ini tidak hanya masuk ke dalam sektor pengelola kawasan industri, namun juga dibutuhkan bagi pengelola kawasan hunian demi mendorong industri 4.0. Beberapa pelaku usaha yang sudah mengimplementasikan ekosistem digital Qlue antara lain Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) dan Lippo Karawaci.

“Kami melihat potensi industri 4.0 ini sangat besar, karena tidak hanya spesifik pada pengelolaan suatu kawasan industri, tapi juga sektor usaha yang melibatkan banyak sumber daya dalam suatu aktivitas. Optimalisasi ekosistem digital menjadi kunci pengembangan industri 4.0 sejalan dengan konektivitas yang terus berkembang di Indonesia demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Rama.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER