KABARINDO, JAKARTA- Presiden Rusia Vladimir Putin mengonfirmasi kalau Kementerian Pertahanan Rusia telah menarik tentara dan prasarana dan sarana pendukung dari perbatasan Ukraina. Hal itu disampaikan Putin dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz di Moskow, kemarin.
Putin mengatakan, Rusia "tentu saja" tidak menginginkan perang. Menurut dia, Rusia siap mencari solusi dengan Barat.
"Kami siap untuk bekerja sama lebih jauh. Kami siap untuk masuk ke jalur negosiasi," ujar Putin seperti dilansir AFP, Rabu (16/2/2022).
Di sisi lain, Scholz mengatakan pengumuman Rusia sebagai "pertanda baik". Akan tetapi. AS menginginkan bukti de-esklasi usai memperingatkan Rusia siap menyerang Ukraina paling tidak pekan ini.
Via panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuntut bukti "deeskalasi yang dapat diverifikasi, kredibel, dan bermakna."
Dalam pernyataan pers, Rabu (16/2/2022) dini hari WIB, Presiden AS Joe Biden berjanji untuk terus mendorong resolusi diplomatik terhadap krisis yang terjadi antara Ukraina dan Rusia. Kendati demikian, Biden memperingatkan kalau serangan Rusia tetap "sangat mungkin" terjadi.
Menurut dia, meskipun ada klaim dari Rusia bahwa ada penarikan tentara di perbatasan Ukraina, AS dan NATO belum memverifikasi hal tersebut.
"Para analis menunjukkan bahwa mereka tetap berada dalam posisi yang sangat mengancam. AS bersiap atas apapun yang terjadi," kata Biden seperti dilansir AFP, Rabu (16/2/2022).
Lebih lanjut, dia menekankan kembali kalau AS siap dengan opsi diplomatik.
"Dan kami siap untuk menanggapi dengan tegas serangan Rusia di Ukraina, yang masih sangat mungkin terjadi," ungkap Biden.
Sumber: CNBC Indonesia
Foto:Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS